Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog Serap Jagung Hasil Panen Petani Lokal

Bulog Serap Jagung Hasil Panen Petani Lokal Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Bulog mulai menyerap jagung hasil produksi petani dalam negeri sebanyak 110.000 kilogram dengan harga di atas acuan yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp3.150 per kilogram. Penyerapan jagung dilakukan oleh Bulog Divisi Regional (Divre) Lampung sebanyak 11.000 kg dan oleh Bulog Subdvire Bojonegoro sebanyak 100.000 kg.

Baca Juga: Lewat Bulog, Prabowo Janjikan Harga Komoditas Tani Aman

"Di wilayah tersebut terdapat luas hamparan jagung sekitar 9.000 hektare, dengan luas areal yang sudah panen 5.000 hektare dan masih berpotensi panen seluas 4.000 hektare," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arjun Ansol Siregar di Jakarta, Senin.

Arjun mengatakan penyerapan jagung yang dilakukan oleh Perum Bulog dengan acuan mutu berdasarkan Permendag nomor 96 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Namun dalam pembeliannya menggunakan skema komersial, sehingga harga pembeliannya diatas Harga Acuan Pembelian yang telah ditetapkan Pemerintah yaitu Rp3.150/kg.

Pembelian jagung oleh Bulog melalui skema komersial ini sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah ke petani jagung dan memenuhi kebutuhan peternak ungags agar tetap berperan dalam kontribusi pembangunan pertumbuhan ekonomi Ada pun penyerapan jagung lokal Bulog Divre Lampung bekerja sama dengan Gapoktan Harapan Bersama serta berkoordinasi dengan Kodim 0429/Lampung Timur, BULOG Divre Lampung melakukan pembelian jagung lokal dari petani Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Sribawono Lampung Timur.

Sementara itu, Bulog Subdivre Bojonegoro melakukan kerja sama dengan Gapoktan se-Kabupaten Tuban dan Paguyuban Peternak Unggas Kabupaten Tuban dalam menyerap dan mendistribusikan jagung lokal.

"Bulan Februari-Maret ini diperkirakan akan memasuki puncak panen raya jagung di Kabupaten Tuban, sehingga perlu dijaga keseimbangan kepentingan petani jagung, peternak unggas dan industri pakan," kata Arjun.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: