Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Saja Industri yang Siap Adopsi Smart Factory?

Apa Saja Industri yang Siap Adopsi Smart Factory? Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada sejumlah industri yang sudah siap atau paling siap mengimplementasikan smart factory. Dalam banyak publikasi tidak sedikit perusahaan yang mengklaim sudah mengimplementasikan smart factory. Namun, industri apa saja sebenarnya yang siap mengadopsinya? Industri energi, otomotif, dan makanan minuman dinilai sebagai industri yang paling siap mengadopsi pabrikasi yang cerdas ini.

"Karena mereka dituntut untuk bisa terus berinovasi agar memenuhi kebutuhan pasar yang semakin individualis disertai dengan adanya persaingan dan regulasi yang ketat," kata Head of Process Automation, Digital Factory and Process Industry, and Drives Division PT Siemens Indonesia, Danu Setyo Nugroho, kepada Warta Ekonomi dalam surel yang diterima di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca Juga: Kenali 6 Karakteristik Smart Pabrik

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan, ada yang sudah mengimplementasikan seperti pabrik rokok dan otomotif. Prinsipnya di Era Industri 4.0 ini, implementasi smart factory untuk mencapai produktivitas tinggi dengan biaya yang sesuai dengan kemauan pelanggan.

Johnny mengungkapkan kalau dulu perusahaan membuat apapun itu, produk keluar, harga berapapun customer pasti beli. Kalau sekarang tidak demikian. Persaingan harga semakin sengit, apalagi dengan adanya produk-produk China dengan harga yang relatif rendah.

Dalam menegaskan tujuan smart factory, Danu juga menandaskan perusahaan memberikan nilai tambah dari data proses dan data bisnis yang telah terintegrasi secara real-time untuk peningkatan produktivitas, transparansi produksi, predictive maintenance, pengambilan keputusan/analisis, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bagaimana Merancang Smart Factory?

Arah untuk mengadopsi smart factory memang sebuah keharusan bagi industri. Hanya saja harus ada perhitungan yang matang dalam konteks industri di Indonesia. Johnny menuturkan smart factory di Indonesia harus memiliki karakteristik sendiri, karena Indonesia memiliki sumber daya manusia yang besar. Artinya pada kadar smart industry yang seperti apa yang akan diadopsi di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: