Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sawit dan Karet Jadi Kunci Stabilitas Ekonomi Sumsel

Sawit dan Karet Jadi Kunci Stabilitas Ekonomi Sumsel Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan di tahun 2018 tercatat sebesar 6,04%. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5,51%. Meskipun begitu, angka inflasi untuk tahun yang sama tercatat cukup rendah, yaitu berada di level 3,13%.

Kepala Perwakilan Bl Sumsel, Yunita Resmi Sari, mengatakan bahwa  berdasarkan dua indikator ekonomi makro tersebut, dapat dikatakan kondisi ekonomi Sumatera Selatan dalam keadaan cukup baik dan stabil.

Menurutnya, kondisi itu bukan hanya didorong oleh pertumbuhan investasi pada sektor konsumer,  melainkan juga di sektor produksi. Pada saat yang sama, perkembangan harga volatile food tetap terjaga sehingga inflasi relatif stabil.

Baca Juga: Jamu BI Capai Pertumbuhan Ekonomi 6%

Calon Anggota DPR RI Dapil Sumsel, Benny Martha Benyamin Tatung,  juga turut berkomentar. Ia menyebut, pencapaian itu merupakan kerja keras bersama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Menurutnya, kondisi yang demikian sangat jarang terjadi karena umumnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan dibarengi dengan inflasi yang tinggi pula.

“Di Sumsel justru berbeda, karena itu tanggung jawab kita bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi di Sumsel,” ujar Benny.

Benny juga menyebut, stabilitas ekonomi Sumsel juga dipengaruhi oleh pertumbuhan berbagai sektor, yaitu pembangunan infrastruktur, energi, perikanan, pertanian, dan perkebunan.

Tahun ini, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 berada di kisaran angka 5,8%-6,0%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas karet dan CPO yang membaik dibandingkan tahun 2018.

Baca Juga: Rupiah Kian Moncer Didukung Pertumbuhan Ekonomi

Untuk diketahui, harga sawit saat ini berkisar antara Rp1.200-Rp1.400 per kilogram, dengan asumsi harga minyak sawit mentah Rp6.700 per kilogram dan Karnel Rp4.600 per kilogram, dengan indeks K83,54%. Sementara harga karet di kisaran Rp6.000 di tingkat tengkulak dan Rp9.000 di tingkat pelelangan. Harga tersebut lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Untuk menjaga stabilitas harga komoditas utama tersebut, dan sektor lain yang juga potensial untuk menjaga stabilitas ekonomi Sumsel, menurut Benny perlu adanya sinergi bersama yang lebih solid antarsemua elemen sehingga berdampak langsung pada pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Kita harus sama-sama wujudkan agar ekonomi kita terus semakin baik ke depannya dengan cara mendorong investasi dari korporasi di sektor energi dan pertanian, serta peningkatan konsumsi masyarakat akan menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi di Sumsel,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: