Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Matahari Jadi Top Losers, Mirae Downgrade Target Harga

Saham Matahari Jadi Top Losers, Mirae Downgrade Target Harga Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sepanjang tahun 2018 laba bersihnya merosot 42,6% menjadi Rp1,09 triliun dari 1,9 triliun di 2017. Penurunan tersebut disebabkan oleh ketatnya persaingan di bisnis retail  di tanah air. Meski, pendapatan bersih perseroan masih mencapai Rp10,2 triliun atau naik 2,2%. 

 

Baca Juga: Miliki Banyak Kompetitor, Pendapatan Matahari Capai Rp10,2 Triliun

 

Sejalan dengan anjloknya laba bersih, harga saham perseroan pun jatuh 1,120 poin atau 22,18% ke posisi Rp4,280 per saham dari Rp5.400 per saham. Bahkan, saham LPPF masuk ke dalam jajaran top losers pada perdagagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

 

Terkait hal tersebut, Mirae Asset Sekuritas Indonesia pun memutuskan untuk menurunkan target saham perusahaan yang tergabung dalam Lippo Group tersebut. Dalam risetnya, Mirrae Asset Sekuritas mengungkapkan pihaknya perseroan tidak akan mengalami SSSG yang lebih baik atau margin yang lebih tinggi di tahun ini. Malah, Matahari dinilai masih akan terganggu dengan adanya penjualan online. 

 

“Kami menurunkan peringkat kami di LPPF menjadi jual, dengan target harga Rp4,900 per saham pada tahun ini,” kata pihak Mirrae dalam risetnya. 

 

Baca Juga: Chakep! Matahari Gandeng Fashion Retailer Asal Italia

 

Sebelumnya, CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Richard Gibson, menjelaskan bahwa pada tahun 2018 bisnis perseroan masih tumbuh secara keseluruhan, meskipun terdapat tantangan kompetisi yang meningkat dari retailer lain, baik offline maupun online. 

 

“Strategi inti kami adalah untuk tetap menyediakan fashion berkualitas dengan harga terjangkau untuk target kami pada segmen menengah," imbuh Richard dalam rilis di Jakarta, Senin (04/03/2019).

 

Ia menambahkan, pertumbuhan bisnis online milik Matahari masih dalam kondisi yang kuat dan akan terus diperkuat melalui solusi Omni channel miliknya dan tambahan merek eksklusif baru untuk melayani pelanggan. 

 

Disebutkan pula bahwa lingkungan ritel secara keseluruhan terus berkembang dengan cepat dan adaptasi dengan tren ini tidak hanya dengan penawaran produk baru, tetapi juga dengan memperbaiki tata letak dan format gerai. 

 

"Kami percaya inisiatif ini akan memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan kami di masa depan untuk tahun-tahun mendatang” sambung Richard.

 

 

Sebagai informasi, saat ini Matahari mengoperasikan 159 gerai di 75 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka 4 gerai large format stores baru pada tahun 2018 di Mamuju (Sulawesi), Cilegon (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur) dan Prabumulih (Sumatera Selatan), ditambah dengan 3 specialty stores di Jakarta dan Surabaya (Jawa Timur). "Kami mengantisipasi pembukaan 4-6 gerai di 2019," tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: