Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Punya Segalanya, Mata Uang Asia Bukan Tandingannya

Dolar AS Punya Segalanya, Mata Uang Asia Bukan Tandingannya Kredit Foto: Unsplash/Vladimir Solomyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah kembali terkoreksi di hadapan dolar AS pada perdagangan spot hari ini. Padahal, pada menit akhir perdagangan kemarin, rupiah sempat berbalik menguat. Sayangnya penguatan itu hanya seperti angin lalu saja. 

Koreksi rupiah sudah dimulai sejak pembukaan pasar spot pagi tadi sebesar 0,04% ke level Rp14.120 per dolar AS. Koreksi tersebut semakin dalam menjelasng siang hari ini. Hingga pukul 10.30 WIB, rupiah makin terkoreksi 0,18% ke level Rp14.145 per dolar AS.

Baca Juga: Menanti Kebangkitan Rupiah, Akankah Sia-Sia?

Wajar, memang wajar jika rupiah kembali terkoreksi di hadapan dolar AS. Pasalnya, dolar AS masih mengantongi berbagai sentimen positif yang membuatnya menjadi mata uang perkasa. Salah satu sentimen tersebut ialah kebijakan The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuan di tahun 2019 ini. 

Baca Juga: Telaah: Mimpi Buruk Rupiah Berawal dari Sini

Melihat hal itu, tentu saja investor lebih tergiur untuk berinvestasi di dolar darpiada di mata uang lainnya. Alhasil, hampir sleuruh mata uang kini tidak berdaya di hadapan dolar AS. Hanya yen yang mampu melemahkan dolar AS sebesar 0,09%. Selebihnya, dolar AS masih juara. 

Makin positifnya damai dagang antara AS-China juga semakin menambah optimisme investor terhadap dolar AS sehingga tanpa ragu lagi, mata uang-mata uang utama Asia dilepas oleh para investor. Kini, dolar AS tengah menjuarai 0,12% yuan, 0,40% won, 0,15% dolar Singapura, dan 0,19% baht. 

Baca Juga: China Pangkas Pertumbuhan PDB, IHSG dan Bursa Asia Solid Memerah

Bukan hanya mata uang Asia, dolar AS juga mampu menekan mata uang kawasan lainnya, yaitu  0,65% dolar Australia, 0,10% euro, dan 0,30% poundsterling. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: