Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalan 4 Tahun, Startup Qlapa Akhirnya Memilih Tutup

Jalan 4 Tahun, Startup Qlapa Akhirnya Memilih Tutup Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjalankan bisnis startup tak semudah yang dibayangkan, bikin startup, dapat pendanaan, sukses seperti Gojek. Nyatanya ada startup yang sudah berumur 4 tahun, sudah dapat pendanaan Serie A, akhirnya tutup juga.

Qlapa, startup marketpalce produk kerajinan lokal terpaksa mengumumkan penutupan layanan mereka. Penutupan layanan itu seperti diungkapkan oleh pihak Qlapa pada laman resmi instagram, @qlapa hari Senin (4/3/2019), berjudul sebuah epilog.

Diceritakan dalam postingan tersebut, hampir 4 tahun yang lalu, Qlapa memulai misi mereka untuk memberdayakan perajin lokal. Selama itu banyak pasang surut yang mereka alami, banyak dukungan dari pada penjual, pelanggan dan media. Juga dikatakan, aplikasi mobile Qlapa dianugerahi sebagai "Hidden Gem" oleh Google Play dan kami juga dianugerahi sebagai salah satu start up dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.

Namun belakangan, perusahaan tidak dapat membuat Qlapa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Akhirnya sebuah keputusan sulit itu harus diambil. Qlapa resmi menutup layanan mereka.

Untuk diketahui, Qlapa didirikan oleh Benny Fajarai  dan Fransiskus Xaverius untuk menjawab keinginan pasar e-commerce akan kebutuhan barang kerajinan tangan lokal berkualitas. Melalui platform marketplace mereka, startup ini menjual beragam produk unik dan handmade seperti baju batik, tenun, tas kulit, sepatu kulit, dompet kulit, perhiasan, serta dekorasi rumah.

Di tahun 2018, Qlapa mendapatkan penghargaan sebagai Aplikasi Unik Terbaik dari Google Play Awards. Founder Qlapa Benny Fajarai bahkan masuk ke dalam daftar LinkedIn Power Profiles 2017 untuk kategori entrepreneur muda Under 30. Sebelumnya, pada bulan Maret 2017, Qlapa sempat mengumumkan  perolehan pendanaan Seri A dari Aavishkaar, perusahaan investasi asal India.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: