Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Platform Digital Ini Tampung Uang Receh sebagai Investasi

Platform Digital Ini Tampung Uang Receh sebagai Investasi Kredit Foto: Raiz
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagian orang memiliki kebiasaan menyimpan uang receh kembalian belanja di dalam toples atau celengan. Di zaman serba digital ini ternyata ada aplikasi yang memfasilitasi kebiasaan tersebut. Uniknya lagi uang receh yang terkumpul yang biasanya dalam jumlah lumayan banyak itu dapat diinvestasikan ke reksa dana.

Layanan tersebut diberikan oleh Raiz Invest Indonesia, sebuah startup agen penjual efek reksa dana (APERD). Melalui aplikasi Raiz, pengguna dapat mengumpulkan uang receh dan menginvestasikannya secara otomatis di pasar modal. Cara kerja aplikasi Raiz Invest adalah dengan mengumpulkan uang receh pengguna yang diperoleh dari selisih pembelanjaan.

Saat mendaftarkan diri di Raiz, pengguna dapat menghubungkan kartu debit atau e-wallet yang dimiliki. Maka, setiap kali pengguna berbelanja dengan kartu debit atau dompet elektronik tersebut, Raiz akan melakukan pembulatan ke atas terhadap setiap transaksi ke kelipatan Rp5.000 terdekat. Ketika pembulatan yang terkumpul mencapai Rp10.000, maka jumlah tersebut akan diinvestasikan secara otomatis ke reksa dana.

"Selain investasi otomatis dari pembulatan transaksi, pengguna juga dapat berinvestasi secara rutin menggunakan fitur cicilan investasi (recurring investment) atau secara seketika dengan fitur Lump Sum untuk meningkatkan investasi di akun Raiz mereka," jelas George Lucas, CEO of Raiz Invest, melalui siaran berita yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (7/3/2019).

George Lucas mengatakan, Raiz Invest diluncurkan dengan nama Acorns di Australia pada Februari 2016, aplikasi ini kemudian berganti nama menjadi Raiz Invest pada April 2018. Hingga Januari 2019, aplikasi Raiz di Australia telah diunduh sebanyak lebih dari satu juta kali dan memiliki lebih dari 175.000 pengguna aktif.

Baca Juga: Reksa Dana Saham Dijagokan, Kenapa?

Di Australia, Raiz telah menjadi game changer khususnya bagi kaum milenial dalam menciptakan kebiasaan berinvestasi. Menurutnya, aplikasi ini sangat cocok bagi siapa pun yang belum memahami investasi atau tidak tahu bagaimana cara memulai investasi. Aplikasi ini meningkatkan kesadaran serta membuka kesempatan untuk berinvestasi, khususnya di kalangan generasi muda.

"Karena aplikasi ini juga mendidik masyarakat tentang keuntungan berinvestasi secara teratur dalam jumlah kecil," imbuh George.

Setelah sukses di Australia, Raiz berekspansi ke Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai negara tujuan ekspansi pertamanya. Di Indonesia, Raiz Invest memposisikan diri sebagai produk yang memberikan pengalaman langsung bagi masyarakat untuk belajar tentang literasi keuangan dan inklusi keuangan.

Menurutnya, sebagian besar masyarakat Indonesia, investasi sering disalahpahami sebagai sesuatu yang membutuhkan modal besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Mei 2018 terdapat 190,5 juta penduduk berusia 15 tahun ke atas di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 17,8% atau sekitar 33,9 juta penduduk yang memiliki satu rekening bank. Selain itu, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai dengan Juli 2018 jumlah investor reksa dana di Indonesia baru mencapai sekitar 820.000 orang.

"Tingkat inklusi keuangan yang masih rendah ini akhirnya membuat masyarakat kehilangan banyak peluang, terutama dalam mempersiapkan masa depan," ujar George.

Baca Juga: BukaReksa-Tanamduit Kolaborasi dalam Tingkatkan Investasi Lewat Dunia Digital

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: