Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech Diramal Tumbuh Pesat Hingga 2022, Capai US$37,238 Miliar

Fintech Diramal Tumbuh Pesat Hingga 2022, Capai US$37,238 Miliar Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Financial technology (fintech) di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Menurut laporan Statista tentang fintech yang diterbitkan pada Desember 2018, pasar yang paling besar adalah digital payments dengan total transaksi pada 2019 diperkirakan mencapai US$26,575 miliar. Rata-rata pertumbuhannya diperkirakan mencapai 11,9% per tahun (CAGR 2019-2022). Hasilnya, pada 2022 akan mencapai US$37,238 miliar.

Sedangkan untuk personal loan dan usaha mikro, yang dalam laporan Statista masuk dalam kategori alternative lending, akan mencapai total transaksi US$38 miliar pada 2019. Dengan rata-rata pertumbuhan per tahun mencapai 13%, maka akan mencapai total transaksi US$54,2 miliar pada 2022.

Baca Juga: Fokus pada UMKM, Fintech Ini Luncurkan Produk Faedah Komunitas

Melihat peluang ini, Amar Bank memberikan paparan mengenai fintech pada BPR dan BPR syariah di Surabaya belum lama ini untuk membantu mereka mengembangkan berbagai pendekatan dan kolaborasi untuk mempercepat akselerasi inklusi keuangan dengan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Dalam sesi diskusi, Presiden Direktur Bank Amar Tuk Yulianto berbagi pengalamannya mengembangkan Tunaiku.

Tuk Yulianto dalam kesempatan tersebut mengatakan, keberhasilan Amar Bank melalui Tunaiku dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan kucuran dana mencapai lebih dari Rp1 triliun merupakan hasil kerja keras segenap karyawan dan prestasi dari strategi yang tepat.

"Tunaiku saat ini menjadi satu-satunya produk bank yang menawarkan layanan fintech untuk produk KTA digitalnya dengan cicilan ringan, di mana produk sejenis ini sebagian besar tidak berasal dari lembaga perbankan. Amar Bank tentu paham bagaimana melayani konsumen dan memberikan rasa aman ketika mengakses layanan keuangan dan fintech yang kami miliki. Hal ini dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, aman, dan cicilan terjangkau. Tunaiku menawarkan kelebihan, di mana peminjam tidak harus menjadi nasabah Amar Bank," tegas Tuk Yulianto melalui siaran pers yang diterima di Jakarta.

Salah satu peserta diskusi, Direktur Utama BPR Syariah Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko mengungkapkan, "Diskusi mengenai fintech ini sungguh menginspirasi. Dengan adanya kelebihan teknologi yang dimiliki Tunaiku, salah satunya Artificial Intelligence (AI), kami dari BPRS ingin berkolaborasi bersama Tunaiku, sehingga kami bisa menjadi channeling agent Tunaiku untuk wilayah kami dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas."

"Kami berkomitmen memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan, apakah itu melalui Tunaiku atau berbagai layanan keuangan lain yang dimiliki Amar Bank. Makin mudahnya akses keuangan bagi masyarakat luas akan membuat mereka lebih mudah memenuhi kebutuhan baik personal ataupun usaha dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka," tutup Tuk Yulianto.

Baca Juga: World Bank Imbau Fintech Tunaiku Proaktif dalam DE4All

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: