Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airbnb: Dari Akuisisi Startup Pemesanan Hotel, Hingga IPO di 2019

Airbnb: Dari Akuisisi Startup Pemesanan Hotel, Hingga IPO di 2019 Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari ini (8/3/2019), Airbnb telah mengonfirmasi niatnya untuk mengakuisisi HotelTonight, pengembang aplikasi pemesanan hotel yang memungkinkan wisatawan memesan akomodasi di menit-menit terakhir perjalanan. Kesepakatan itu telah dilaporkan oleh Wall Street Journal pada Januari lalu. Bila akuisisi itu sudah terlaksana, Airbnb akan mencakup akomodasi di luar rumah pohon dan penginapan unik.

Namun, Airbnb menolak untuk membeberkan ketentuan akuisisi tersebut. Setelah kesepakatan selesai, aplikasi dan situs HotelTonight akan terus beroperasi secara independen, dengan Co-Founder dan CEO SamShank yang perlu melaporkan perkembangan bisnis kepada Presiden Airbnb Greg Greeley.

"Kami memulai HotelTonight karena orang-orang ingin cara yang lebih baik untuk memesan kamar hotel sesuai permintaan, kami senang bergabung dengan Airbnb untuk membawa layanan tersebut ke seluruh dunia," ujar Shank dilansir dari TechCrunch, Jumat (8/3/2019).

Didirikan pada 2010, HotelTonight yang berbasis di San Francisco mengumpulkan valuasi US$463 juta dengan pendanaan seri E sebesar US$37 juta pada 2017, menurut Pitchbook. Secara total, startup itu telah mengumpulkan US$131 juta dalam pendanaan modal ventura dari Accel dan Battery Ventures, yang berpartisipasi dalam setiap pendanaannya. Investor awal lainnya, antara lain Forerunner Ventures dan First Round Capital.

Baca Juga: Pasang Iklan Ilegal di Paris, Ini Denda yang Harus Dibayar Airbnb

Sementara itu, Airbnb dihargai US$31 miliar pada 2017, dengan putaran pendanaan US$1 miliar. Pada Januari, Airbnb mengatakan, mereka memperoleh keuntungan untuk kedua kalinya secara berturut-turut, berdasarkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi).

HotelTonight menawarkan diskon di hotel-hotel di Amerika, Eropa, dan Australia. Mereka bermitra dengan hotel-hotel untuk melayani pelancong bisnis atau turis yang perlu memesan pada menit-menit terakhir. Kesepakatan akuisisi itu akan memudahkan pengguna Airbnb untuk memesan hotel tanpa merencanakan dari minggu atau bulan sebelumnya, sekaligus membantu Airbnb memperluas komunitasnya di luar tamu sewaan jangka pendek.

Airbnb memperkenalkan hotel butik ke platformnya pada awal 2018 dan telah membanggakan pertumbuhannya yang cepat. Pada 2018, Airbnb mengklaim telah memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah mitra hotel butik, hostel, dan resor. Unit perjalanan bisnis Airbnb, Airbnb for Work, juga bertumbuh signifikan. Diluncurkan pada 2014, sekarang menyumbang 15% pemesanan. Secara total, Airbnb menawarkan sekitar 5 juta tempat untuk tinggal di 191 negara.

Baca Juga: Jelang IPO, Airbnb Capai Profitabilitas Tahun Kedua Berturut-Turut

Airbnb memulai 2019 dengan serangkaian akusisi. Pada Januari, perusahaan mengakuisisi startup Denmark, Gaest, platform marketplace untuk memesan tempat rapat dan acara terkait pekerjaan lainnya. Perusahaan kembali menolak untuk menentukan harga, meskipun mengingat Gaest hanya mengumpulkan US$3,5 juta dalam pendanaan ekuitas, kesepakatan itu tidak ada artinya dibandingkan dengan akuisisi HotelTonight.

2019 menumpuk menjadi tahun yang diramaikan oleh IPO unicorn, beberapa di antaranya kemungkinan tertunda oleh cuti pemerintah selama seminggu di awal tahun. Lyft, yang baru-baru ini meluncurkan S-1, siap menjadi perusahaan miliar dolar pertama yang debut di pasar saham, diikuti oleh Uber, Slack, dan Pinterest

Airbnb diharapkan untuk menyelesaikan penawaran umum perdana pada tahun ini, meskipun Co-Founder dan CEO Airbnb, Brian Chesky tidak mengungkapkan jadwal waktu debut saham mereka. Seperti Uber, yang berencana untuk menjadi perusahaan transportasi terbaik, ambisi jangka panjang Airbnb adalah membangun platform perjalanan ujung ke ujung lengkap dengan layanan penyewaan rumah, pemesanan hotel, pengaturan perjalanan bisnis, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Berencana IPO, Pinterest Diprediksi Himpun Rp21 Triliun

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: