Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Sebut Tiga Langkah Dorong Harga Karet

Jokowi Sebut Tiga Langkah Dorong Harga Karet Kredit Foto: Antara/Wahdi Setiawan
Warta Ekonomi, Palembang -

Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah telah melakukan langkah untuk mendorong harga karet dari petani kembali naik.

Presiden saat silahturahmi dengan petani karet se-Sumatera Selatan di perkebunan rakyat Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu, menyebut langkah pertama adalah koordinasi dengan negara penghasil karet mentah untuk kendalikan pasokan di pasar.

"Produsen terbesar karet Indonesia, Malaysia dan Thailand. Kita sudah kontak mereka untuk kendalikan suplai ke pasar bisa diturunkan," kata Kepala Negara di Desa Lalang Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/3/2019).

Baca Juga: Harga Karet Terus Anjlok, Ini Jurus Pemerintah

Jokowi mengakui negosiasi dengan negara lain tidak mudah, namun dalam pekan dua pekan ini harga karet mulai naik.

"Dulu karet harganya Rp5.000-Rp6.000 per kilogram, sekarang Rp8.900 sampai Rp9.000 per kilogram. Ini harus disyukuri karena ekonomi dunia masih dalam posisi belum baik. Nggak mungkin akan seperti ini terus. Kalau keadaan normal harga akan kembali baik dalam posisi belum normal," katanya.

Presiden juga mengatakan pemerintah berupaya agar harga karet dari petani terdongkrak ke harga normal dengan menambah serapan ke pasar dalam negeri.

"Kedua saya perintahkan Menteri PUPR Pak Basuki, sekarang ngaspal jalan jangan hanya pakai aspal, campur dengan karet," katanya.

Kepala Negara menyebut bahwa ini sudah dicoba di Sumsel, Riau, dan Jambi.

"Sudah dicoba dan hasilnya bagus," katanya.

Baca Juga: Setelah Terpuruk, Harga Sawit dan Karet di Sumut Mulai Stabil

Presiden juga menyebut telah memerintahkan ke seluruh wilayah Indonesia.

Saya perintahkan semua provinsi kalau aspal jalan pakai karet, sehingga kita tidak bergantung pada pasar luar negeri," katanya.

Langkah ketiga, kata Jokowi adalah Indonesia harus punya pabrik sehingga tidak usah di jual ke luar.

"Karena pasar dunia sukanya mengatur. Kelihatan tak banyak. Tahan dulu, harga jatuh baru dibeli. Kita ingin industri yang berkaitan dengan bahan baku karet mentah seperti pabrik ban, sarung tangan dan lain-lain," jelasnya.

Presiden juga memperintahkan BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Persero untuk beli karet rakyat.

"Beli dengan harga yang baik. Simpan dulu nggak apa-apa. Suatu saat harga dunia karena barang nggak ada, baru dilepas," katanya.

Dengan langkah yang diambil pemerintah tersebut ini harga karet kembali normal dan kesejahteraan petani bisa terwujud.

Dalam silaturahmi ini Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan beberapa Menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Seskab Pramono Anung dan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: