Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Standardisasi Produk Mudahkan UKM Masuk E-Commerce

Standardisasi Produk Mudahkan UKM Masuk E-Commerce Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan pentingnya bagi setiap produk koperasi dan UMKM mendapat sertifikasi dan standardisasi produk misal merek, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan halal. Dengan adanya standardisasi dan sertifikat, diyakini akan memudahkan bagi pembeli online untuk memilih produk.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Luhur Pradjarto mengatakan, dengan era revolusi industri 4.0, UMKM dapat lebih mudah memasarkan produknya secara online (e-commerce). Namun kata dia, agar produk UMKM dan koperasi diminati oleh konsumen, maka perlu melakukan sertifikasi dan standarisasi produk.

"Sebagai wirausahawan pelaku UMKM, untuk mengantisipasi tantangan, harus melakukan inovasi dan berkreasi sehingga produk yang dihasilkan masih diminati dan laku," kata Luhur dalam acara seminar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam rangka Apindo UMKM Summit 2019 sekaligus pemberian awards kepada UMKM oleh Apindo Kalimantan Selatan di Banjarmasin.

Lebih lanjut dia mengatakan, di era revolusi industri 4.0 ada tiga hal pokok yang perlu dipahami, yaitu teknologi, otomatisasi, dan disrupsi. Hanya saja, ia meminta supaya koperasi dan UMKM tidak perlu khawatir untuk menghadapi tantangan tersebut. "Tetapi, justru dengan adanya tantangan itulah akan ada peluang," tandasnya.

Baca Juga: Wah Wah, UnionSpace Gratiskan Langganan Bagi UKM Nasabah Bank DBS

Selain itu, yang tidak kalah penting, menurut Luhur, pelaku KUMKM juga perlu membangun dan memperkuat jaringan usaha karena jaringan usaha akan memperkuat usahanya dan saling mendukung.

"Misalnya, apabila pelaku usaha mikro atau kecil mendapatkan borongan atau pesanan dengan jumlah besar karena kekurangan produksi, maka untuk dapat memenuhi pesanan dapat bekerja sama dengan anggota jaringan lainnya, dan tentunya dengan standar dan spesifikasi yang sama," kata Luhur.

Pada acara tersebut, Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) mengakui bahwa 20% PAD Kalsel merupakan sumbangan dari batu bara yang mulai dikhawatirkan akan habis dalam waktu tertentu. Oleh karena itu, menurut gubernur, agar PAD tetap terjaga, pemanfaatan sumber daya alam lainnya harus dapat dimaksimalkan.

"Koperasi dan UMKM merupakan pelaku usaha yang perlu terus dikembangkan untuk memanfaatkan potensi dan kekayaan sumber daya alam di Kalsel. Kain sasirangan yang merupakan kebanggaan masyarakat Kalsel akan terus dikembangkan," ujar Sahbirin.

Dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UMKM, ia meminta dinas koperasi dan UMKM untuk melakukan sinergi dengan para pemangku kepentingan.

Lebih lanjut, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Sahbirin, menegaskan agar Apindo DPP Kalsel selalu berkoordinasi yang intens dengan dinas koperasi untuk memajukan dan menaikkan kelas UMKM yang ada di Kalsel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: