Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Omzet Bisnis ATM Bitcoin Mencapai Rp5 Miliar Per Minggu

Wow, Omzet Bisnis ATM Bitcoin Mencapai Rp5 Miliar Per Minggu Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemunculan teknologi blockchain yang kemudian menjadi ekosistem berkembangnya mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin, Litecoin, Ripple, Ethereum dan semacamnya terus menjadi fenomena baru di dunia. Seiring dengan semakin banyak dan meluas penggunaannya terutama di negara-negara maju, jasa penyediaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) khusus Bitcoin rupanya juga semakin dibutuhkan bagi para pengguna cryptocurrency yang seketika ingin menguangkan dananya secara mudah dan simpel. Seperti jasa yang ditawarkan oleh Auscoin, sebuah perusahaan ATM Bitcoin yang berbasis di Australia.

Dengan mengandalkan pengoperasian 31 jaringan ATM miliknya, di sepanjang tahun 2018 lalu mampu meraih omzet rata-rata per minggu hingga 500 ribu AUD atau sekitar US$360 ribu. Jika dirupiahkan dengan kurs anggap saja Rp14.000 per dollar AS, maka omzet Auscoin setara dengan Rp5,04 miliar per minggu!

Baca Juga: Nilai Bitcoin Merosot? Pengusaha Teknologi Tak Perlu Risau!

Raihan omzet sebesar itu tentu di luar dugaan, bahkan oleh manajemen Auscoin sendiri mengingat tren pergerakan harga Bitcoin di sepanjang tahun 2018 lalu cenderung bear market.

“(Capaian) Ini sangat luar biasa bagi kami karena terjadi di tengah harga Bitcoin yang secara rata-rata terus memburuk. Ini menjadi bukti kuat bahwa pasar kripto ke depan sangat kuat. Banyak orang melihat kripto tak lagi hanya untuk saat ini, namun sebagai masa depan,” ujar Pendiri Auscoin, Sam Karagiozis, sebagaimana dilansir Daily Mail, beberapa waktu lalu.

Pada 2018 lalu Auscoin sempat menjalankan Penawaran Perdana Koin (Initial Coin Offering/ICO) namun hanya mampu meraup dana sebesar US$2 juta dari target yang dipatok sebesar US$30 juta.

Karagiozis sendiri merupakan taipan property yang sempat menikmati masa-masa bull market di industri cryptocurrency pada 2017 lalu di mana harga Bitcoin sempat menyentuh angka tertingginya di level US$20 ribu per koin. Namun ketika tren bearish tiba dan harga Bitcoin meluncur deras ke level US$3 ribu, Karagiozis pun mengalami kerugian hingga US$3 juta.

Meski rugi besar, Karagiozis masih sangat optimistis terhadap masa depan pasar kripto ke depan. Jika saat ini mesin ATM yang dimilikinya baru sebanyak 31 unit, Karagiozis berambisi bakal terus menambahnya hingga lebih dari 12.000 unit di seantero Australia.

Baca Juga: Komut KSEI: Pemanfaatan Blockchain di Pasar Modal Merupakan Sebuah Keniscayaan

“Kemudahan akses bagi Saya adalah hambatan utama masyarakat awam untuk mulai masuk ke industri kripto. Jika akses tersedia di lokasi-lokasi fisik, itu adalah kunci untuk lebih memasyarakatkan uang kripto di masa mendatang,” tutur Karagiozis. Di seluruh Australia sejauh ini jumlah ATM Bitcoin dilaporkan baru sebanyak 54 ATM. Sedangkan di seluruh dunia pada tahun 2018 lalu telah mencapai empat ribu unit mesin yang tersebar di sekitar 76 negara.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: