Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi, Tegas Dong!!

Pak Jokowi, Tegas Dong!! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Bandung -

Isu hoaks yang menjadi pembicaraan di publik Jawa Barat, banyak dipercaya oleh masyarakat. Hal tersebut, dinilai mengkhawatirkan jika terus dibiarkan.

Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa Jokowi harus tegas dalam menanggapi segala bentuk hoaks, terutama yang terus dituding kepada pasangan nomor urut 01.

"Yang paling banyak kena hoaks itu, kelas menengah seperti perkotaan atau yang terdidik. Dulu bicara tematik atau akademis, tapi sekarang harus ngomong yang sebenarnya. Karena konsumsi medianya bukan media akademik, jadi berita yang tidak masuk akal dipercaya," kata Dedi kepada wartawan usai Deklarasi Alumni Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Minggu (10/3/2019).

Dia mencontohkan salah satu bentuk hoaks, seperti dilarangnya berkumandangnya suara adzan. Ia menilai, sangat tidak masuk akal, karena selama pemerintahan Jokowi saat ini untuk seperti itu tidak ada.

"Terlebih dengan calon wakil Presidennya adalah kyai, pak Jusuf Kalla juga orang dewan mesjid. Sekarang kebebasan beribadah jalan, tempat-tempat ibadah dibangun dan siapa yang mengatakan pelajaran agama dihapus. Jadi tidak masuk akal tapi dipercaya publik," tegasnya.

Dedi menambahkan bahwa Jokowi tidak bisa lagi bergaya jawa yang hanya berupa sindiran halus. Namun harus mengatakan apa adanya, dalam meluruskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Maka Jokowi tidak bisa ngomong bahasa sastra lagi, tapi harus bahasa Jakarta," imbuhnya.

Baca Juga: Hoaks Menjelang Pemilu, "Makin ke Sini Makin Banyak"

Dedi menambahkan bahwa pembangunan di Indonesia tidak mudah, termasuk kebudayaan. Maka harus benar-benar yang memahami secara utuh, agar identitas negara tidak hilang.

"Pemimpin sekarang harus bisa mengelola berbagai aspek keberagaman dan bisa memimpin bukan satu komando saja, tapi juga beragam perbedaan yang ada," pungkasnya.

Baca Juga: Diserang Soal Penguasaan Ratusan Ribu Hektar Lahan, Prabowo Marah?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: