Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sayang Banget! Startup Streaming Terbesar di China Bangkrut, Ratusan Karyawan Terancam!

Sayang Banget! Startup Streaming Terbesar di China Bangkrut, Ratusan Karyawan Terancam! Kredit Foto: Www.weibo.cn
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu startup layanan live streaming terbesar di China, Panda TV, menyatakan mengalami kebangkrutan dan akan segera menutup layanan yang dimilikinya pada 18/03/2019 mendatang. Kabar tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh Chief Operating Officer Panda TV, Zhang Juyuan melalui secarik surat Kamis (07/03/2019) pekan lalu.

Panda TV didirikan sejak Oktober 2015, namun karena ketatnya persaingan di industri live streaming China, Panda TV tak mampu bertahan lebih lama lagi. Diakui Zhang Juyuan, startup yang menyandang status sebagai platform live streaming terbesar ketiga di China itu tidak mendapatkan suntikan dana investasi dalam 22 bulan terakhir. Alhasil, kesenjangan pendanaan dalam Panda TV kian menganga.

Melalui hasil tangkapan layar yang dipublikasikan www.weibo.cn, Zhang Juyuan mengakui bahwa menutup layanan merupakan pilihan yang paling masuk akal. Mau tidak mau, melalui penutupan ini, ratusan karyawan yang dimilikinya terancam akan mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Manjemen telah mencari setidaknya lima investor potensial dalam dua tahun terakhir, tetapi sayangnya tidak menyelesaikan kesenjangan dalam pendanaan," tulis Panda TV sebagaimana yang terdapat dalam hasil tangkapan layar itu.

Baca Juga: Jatuh Tempo Utang, Startup Asal China Ini Terancam Bangkrut

Zhang Juyuan menambahkan, membekaknya pembiayaan perusahaan terjadi lantaran biaya bandwidth yang tinggi ditambah dengan adanya kenaikan gaji streamer.

"Panda TV telah beroperasi tanpa dana baru selama 22 bulan terakhir, di mana perusahaan telah berhemat beberapa kali untuk memangkas biaya," sambung Zhang Juyuan.

Asal tahu saja, sampai dengan saat ini Panda TV tercatat mempunyai utang sebesar satu miliar yuan, termasuk 700 juta yuan untuk biaya bandwidth dan 300 juta yuan untuk gaji livestremaer.

Dengan berakhirnya masa kejayaan Panda TV ini, China menyisakan dua pemain besar di bidang live streaming, yaitu Douyu dan Huya, di mana keduanya didukung oleh Tencent.

Sebagai informasi, pada tahun 2015 lalu, pemilik Invictus Gaming yang juga disebut sebagai anak terjaya di China, Wang Sicong, resmi mendirikan Panda TV dengan modal yang diterima dari ayahnya, Wang Jianlin, sebesar 500 juta yuan.

Baca Juga: Terlilit Utang, Smartphone Unggulan China Ini Resmi Dinyatakan Bangkrut

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: