Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2018, Laba Mandiri Syariah Tumbuh Jadi Rp605 Miliar

2018, Laba Mandiri Syariah Tumbuh Jadi Rp605 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) sepanjang 2018 membukukan laba bersih sebesar Rp605 miliar, tumbuh 65,7% (yoy) dibandingkan posisi per akhir 2017 sebesar Rp365 miliar. Pertumbuhan laba ini didorong oleh fokus perseroan pada segmen ritel dan pengembangan transaction banking.

Beberapa pengembangan ke arah transaksi perbankan yang dilakukan sepanjang 2018, di antaranya layanan mobile banking dengan beragam fitur, pembukaan rekening online, dan layanan asisten interaktif Aisyah.

"Kami bersyukur pada 2018 membukukan peningkatan laba 65,7%," kata Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari saat pemaparan kinerja 2018 di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Dia mengatakan, pengembangan bisnis ke arah transaksi perbankan tersebut mampu meningkatkan pendapatan berbasis fee (Fee Based Income/FBI) Mandiri Syariah, sehingga menopang peningkatan laba. Tercatat FBI meningkat sebesar 19,4% yang semula Rp943 miliar pada 2017 menjadi Rp1,13 triliun per akhir 2018. FBI perseroan bersumber dari jasa transaksi dan lainnya.

Baca Juga: Sustainable Finance, Ini Strategi Mandiri Syariah 2019

Selain dari FBI, sumber laba perusahaan adalah pertumbuhan pendapatan marjin bagi hasil bersih yang meningkat Rp402 miliar atau secara tahunan tumbuh 5,52% menjadi Rp7,69 triliun per akhir 2018. Pendapatan marjin bagi hasil bersih perseroan pada 2017 sebesar Rp7,29 triliun.

"Pertumbuhan marjin bagi hasil bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan dan perbaikan kualitas pembiayaan," ungkapnya.

Hingga akhir 2018, Mandiri Syariah telah menyalurkan sebesar Rp67,75 triliun atau tumbuh 11,63% dibanding Rp60,69 triliun pada akhir 2017. Penumbuhan pembiayaan tersebut diiringi dengan perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan NPF Nett dari 2,71% menjadi 1,56%.

Pembiayaan segmen ritel mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi. Segmen ini tumbuh sebesar 15,49% semula Rp34,59 triliun per akhir 2017 menjadi Rp39,95 triliun per akhir 2018.

Adapun pembiayaan segmen wholesale (korporat dan komersial) tumbuh 6,5% (yoy) semula Rp26,1 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp27,79 triliun pada akhir 2018.

Baca Juga: Mandiri Syariah Berikan Asuransi Gratis untuk Nasabah Haji

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: