Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Gelar RUPST, GMF Sepakat Sebar Dividen US$6,10 Juta

Usai Gelar RUPST, GMF Sepakat Sebar Dividen US$6,10 Juta Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia, yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF membukukan pendapatan operasional senilai US$470 juta. Bila dikomparasi dengan tahun sebelumnya, angka inj mengalami kenaikan sebesar 7%, yakni senilai US$439,3 juta.

Sementara untuk keuntungan bersih pada 2018, perusahaan berkode saham GMFI ini mengantongi sebesar US$30,5 juta. Hal tersebut dijelaskan GMF melalui Direktur Utama Iwan Joeniarto setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang bertempat di Garuda City Center Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang.

RUPST GMFI memiliki enam agenda rapat, yaitu persetujuan laporan tahunan 2018, penggunaan laba bersih 2018, penetapan tantiem 2018, dan remunerasi 2019 bagi direksi dan dewan komisaris, penunjukan lantor akuntan publik tahun buku 2019, pelimpahan kewenangan kepada dewan komisaris untuk melaksanakan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka pelaksanaan Program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP), dan laporan penggunaan dana Initial Public Offering (IPO).

Iwan melanjutkan, pendapatan usaha yang datang dari luar grup juga meningkat, yaitu sebesar 32% year on year (yoy) yang menurutnya berkat kepercayaan dari berbagai pelanggan baru yang membawa nilai bisnis besar bagi perusahaan.

Baca Juga: Garuda Indonesia Berhasil Pertahankan Capaian OTP Terbaik Versi OAG Flight View

Dalam RUPST yang dihadiri 90,8% pemegang saham, GMF juga menyepakati membagikan dividen sebesar US$6,10 juta atau 20% dari laba bersih perusahaan sebagai bentuk komitmen.

Iwan Joeniarto mengatakan, pembagian dividen ini merupakan pemenuhan hak yang diberikan GMF kepada pemegang saham.

"Kami ingin membuktikan bahwa GMF merupakan tempat yang menjanjikan untuk berinvestasi. Upaya demi upaya terus kami jalankan untuk membawa keuntungan bagi perusahaan yang nantinya pasti dikembalikan kepada pemegang saham," tutur Iwan.

GMF juga melaporkan penggunaan dana IPO yang didapatkan pada Oktober 2017 silam. Dalam pelaksanaan IPO, GMF meraih dana sebesar Rp1,1 triliun dengan komposisi penggunaan 60% untuk investasi, 25% untuk modal kerja, dan 15% untuk refinancing.

Iwan Joeniarto menjelaskan bahwa saat ini keseluruhan dana yang dialokasikan untuk refinancing dan modal kerja sudah digunakan.

"Sementara untuk investasi dari hasil IPO sampai akhir 2018 sudah terealisasi sebesar 85%, sisanya akan kami maksimalkan di 2019," pungkas Iwan.

Baca Juga: Ethiopian Airline Jatuh, Kemenhub Panggil Garuda dan Lion Air, Ada Apa ya?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: