Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UKM Butuh Edukasi dan Pembinaan Hadapi Persaingan Pasar Global

UKM Butuh Edukasi dan Pembinaan Hadapi Persaingan Pasar Global Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Devi Rimayanti mengatakan, dibutuhkan strategi pengembangan UMKM melalui edukasi dan pembinaan untuk para UKM dan mentornya. Hal ini agar mereka memiliki wawasan, keterampilan, serta pengetahuan guna menciptakan UKM yang mandiri dan mampu bersaing dalam pasar global.

"Kegiatan ini merupakan sinergi atau kolaborasi berbagai dukungan yang memiliki visi yang sama untuk memaksimalkan layanan bagi UKM ekspor," kata Devi dalam sambutannya pada pelatihan tenaga pendamping bertajuk 'Sinergitas Program dalam Rangka Peningkatan Ekspor dan Internasionaliasi UKM' di Makassar, Senin (11/3/2019).

Dalam kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM dan ABDSI, FTA Center Kementerian Perdagangan, Rumah Ekspor BNI, dan Setkab tersebut, Devi mengatakan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam membina UMKM, namun membutuhkan kontribusi dan kolaborasi dari berbagai elemen sosial (stakeholder), seperti sektor swasta, pengusaha, akademisi, asosiasi usaha, maupun komunitas atau lembaga pendampingan UMKM.

Menurut Devi, dalam era revolusi industri 4.0, ada tiga tantangan pokok yang harus dipahami pelaku UKM, yakni teknologi, otomatisasi, dan disrupsi. Hanya saja, lanjut dia, untuk menghadapi tantangan tersebut, perlu membangun pendampingan dan memperkuat jaringan usaha yang saling mendukung.

"Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan pendampingan mentor dan advice untuk UKM secara langsung, sehingga diharapkan UMKM bisa naik kelas dan mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar global," ujar Devi.

Baca Juga: Dukung Persaingan Global UMKM, Kreasitus Sederhanakan Proses Pembuatan Situs Web

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Abdul Malik Faisal mengakui bahwa Sulsel memiliki banyak produk unggulan yang sangat potensial untuk diekspor, antara lain cokelat, kopi, kopra, dan lain sebagainya. Namun, UKM masih merasa kesulitan untuk dapat ekspor langsung ke negara tujuan. 

"Kendala utama yang dihadapi adalah belum dapat memenuhi kuota angkutan dari kota/provinsi asal ke negara tujuan. Jadi, harus ke provinsi lain dalam pemenuhan kuota. Selain itu, masalah komunikasi dengan negara tujuan juga menjadi kendala," ungkap Faisal.

Untuk itu, melalui kegiatan ini, ia berharap para mentor, selain mendamping UKM dari segi usaha, tapi juga mencari pembeli baik pasar dalam maupun luar negeri, serta mendorong UKM memproduksi sesuatu yang berdaya saing untuk dapat masuk pasar luar negeri.

Pemerintah Daerah Sulsel telah mengirimkan tiga pendamping Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dengan membawa 40 produk unggulan berupa makanan ringan, produk pertanian dan perikanan mengikuti Indonesian Fest di Singapura, sebagai bentuk dukungan pemda terhadap promosi produk UKM lokal.

"Di samping itu, Sulsel memiliki agenda utama dalam meningkatkan produksi UKM berupa menekan angka inflasi dengan menyiapkan gudang untuk produk bawang merah," terang Faisal.

Untuk diketahui, kegiatan pelatihan pendampingan ini diadakan guna mewujudkan Asean yang berdaya saing. Pelatihan ini diikuti oleh entrepreneur, pembina UMKM, dosen, pengelola PKBL, pendamping UMKM, dan para penggerak komunitas UMKM, pelaku UKM, yang telah mendaftar melalui platform Lunas.com yang dikelola ABDSI.

Baca Juga: Standardisasi Produk Mudahkan UKM Masuk E-Commerce 

Materi dalam kegiatan ini terbagi ke dalam 6 sesi, dengan tema : UMKM Go Global melalui 3M AMEN, Peluang Pasar Global UKM dan Cara Menembusnya, Cara mencari Buyer, Kalkulasi Harga Ekspor, Dasar-dasar Mentorship dan Menyusun Rencana Kerja, Implementasi dan Pelaporan Mentorship.

Pelatihan bagi para mentor ini diharapkan dapat mendampingi para UKM ekspor agar mampu bersaing di pasar global dengan strategi 3-GO UKM naik kelas yakni (1) Go-Modern yaitu memiliki jiwa entrepreneurship dengan mengembangkan inovasi, memiliki orientasi naik kelas dan mengelola usaha dengan professional, (2) Go-Digital yaitu memiliki online shop di e-commerce dan bergabung di platform informasi digital dan (3) Go-Global yaitu mengikuti market place global, pameran internasional dan berkontribusi melalui ekspor produk-produk unggulan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: