Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos BKPM: Ekonomi Digital Jadi Tumpuan Investasi

Bos BKPM: Ekonomi Digital Jadi Tumpuan Investasi Kredit Foto: FMB9
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong, mengungkapkan bahwa ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang menyelamatkan laju investasi internasional tanah air. Pesatnya perkembangan ekonomi digital di beberapa sektor mengubah pola usaha dari offline menjadi online dan mengalami pertumbuhan sangat signifikan.

“Tahun lalu, laju global FDI turun di kisaran 20%. Namun hingga awal tahun ini kita sudah melihat investasi mulai kenceng lagi. Ekonomi digital  kita tumbuh dengan sangat pesat,” ujar Lembong sapaan akrabnya saat menghadiri gelaran Regional Investment Forum (RIF) 2019 di Tangerang Selatan, Senin (11/3/2019).

Baca Juga: Capai Ekonomi Digital US$130 Miliar, Indonesia Butuh Sosok Ini

Lembong menambahkan industri startup mengalami perkembangan yang  cukup cepat. Kondisi ini pun segera direspon oleh pemerintah, terutama BKPM sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi pelayanan dan pelaksanaan penanaman modal.

BKPM mencatat  jumlah startup di Indonesia hingga saat ini mencapai 2.070 startup dengan pertumbuhan tertinggi di tiga sektor yaitu ­on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce. Tingginya angka pertumbuhan startup ini mendorong BKPM untuk mengubah konsep RIF tahun ini menjadi berbeda, yaitu mengundang para perusahaan rintisan (startup). Setidaknya, ada 250 startup yang hadir dalam perhelatan ini.

“RIF tahun ini memang diharapkan menjadi meeting point bagi para investor, pelaku bisnis startup, pemerintah daerah dan stakeholders terkait lainnya, sehingga perkembangan industri ini memiliki dampak yang maksimal bagi investasi Indonesia,” ungkapnya.

Dari data APJII, pengguna internet di Indonesia mencapai 143 juta atau 54% dari total populasi dengan jumlah pemilik smartphone dan mobile internet mencapai 90 juta (statista). Riset Google dan Temasek juga menyebutkan market size ekonomi digital Indonesia juga mencapai US$ 27 miliar dan berpotensi menjadi US$ 100 miliar pada tahun 2025. Dari aliran investasi asing per tahun di level US$20-25 miliar, diperkirakan 10% disumbang dari sektor ekonomi digital.

Baca Juga: Sea Siap Salip Alibaba di Bisnis E-Commerce Asia Tenggara?

Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia Soegeng menambahkan bahwa pendekatan yang  ditempuh BI dalam menghadapi perkembangan ekonomi digital adalah menjaga keseimbangan  antara upaya menggali inovasi dan menjaga stabilitas. 

“Dalam upaya menggali inovasi, BI akan mendorong promosi inovasi dalam ekonomi digital, menyediakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital,” lanjutnya.

Soegeng menilai bahwa dalam menjaga stabilitas, BI akan mendorong stabilitas ekonomi tetap terjaga, mencegah tindak Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT), dan mendorong perlindungan konsumen.

Dalam gelaran RIF 2019,  digelar beberapa sesi antara lain seminar, digital startup pitching, one-on-one meeting antara calon investor dengan startup, pemerintah daerah dengan calon investor dan startup dengan calon investor, serta business clinc atau klinik konsultasi usaha oleh BKPM, BI Fintech Office, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta perbankan dan law firm.

Baca Juga: Bagi E-Commerce, Hal Ini Tak Kalah Penting dari Gelar Unicorn

Untuk one-on-one meeting, BKPM mengatur148 pertemuan yang melibatkan 64 perusahaan startup serta 45 perusahaan/investor. Sedangkan, untuk kegiatan seminar dihadiri oleh sekitar 800 peserta, yang terdiri dari perwakilan pemerintah pusat, pemerintah daerah, kedutaan asing, asosiasi dunia usaha, maupun calon investor.

“Tujuan pelaksanaan kegiatan RIF adalah untuk mempromosikan peluang investasi Indonesia khususnya bidang ekonomi digital dan pariwisata. Jadi kami fokus membuka jalur komunikasi antara pemerintah daerah, calon investor, dan startup di bidang tersebut. Harapannya, investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata juga bisa naik secara signifikan,” ucap Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Farah Ratnadewi Indriani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: