Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut Revolusi Industri 4.0, Kemenkes Genjot Penguatan Pelayanan Kesmas

Sambut Revolusi Industri 4.0, Kemenkes Genjot Penguatan Pelayanan Kesmas Kredit Foto: Kementerian Kesehatan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus melakakukan penguatan pelayanan kesehatan masyarakat demi meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia menuju revolusi industri 4.0.

Sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk "Membangun Sumber Daya Manusia Menyongsong Era Industri 4.0: Bidang Ketenagakerjaan, Pendidikan, dan Kesehatan", yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (12/3/2019), sesuai Nawacita kelima, Kementerian Kesehatan menerjemahkan menjadi aksi nyata melalui Program Indonesia Sehat. 

“Dalam program tersebut pemerintah melakukan berbagai langkah yang ditujukan untuk mengubah paradigma, melakukan penguatan yankes, dan memberikan jaminan kesehatan nasional,” katanya.

Seiring langkah tersebut, Menkes mengatakan, kini telah bisa diukur bahwa terjadi peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia. Diketahui, ada perkembangan harapan hidup dari 2013, yakni 70,4 menjadi 71,06 pada 2017.

Baca Juga: DPR Bakal Panggil Kemenkes, Soal Ini

“Saat ini IPM meningkat. Yakni dari 68,31 pada 2013 menjadi 70,81 pada 2017. Seiring itu, usia harapan hidup Indonesia mengalami peningkatan menjadi rata-rata 71. Dengan perincian, laki di usia 69 dan perempuan di usia 74. Hal itu merupakan dampak pembangunan termasuk di bidang kesehatan,” katanya.

Menkes juga mengatakan, kendati pertambahan penduduk terjadi, angka kelahiran total di Indonesia berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) turun dari 2,6 anak per wanita di 2012 menjadi 2,3 di 2018. Angka tersebut menunjukkan pencapaian terhadap sasaran Renstra (Rencana Strategis), yakni di angka 2,3 persen.

“Angka kematian ibu dan bayi pun mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena memang ada perubahan gaya hidup, dimana muncul kesadaran dari para ibu untuk memeriksakan kehamilan dan mau bersalin di faskes. Semua itu terjadi karena terbuka luasnya akses ke fasilitas kesehatan (faskes) bagi masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Membangun Knowledge Base Society Hadapi Industri 4.0

Penurunan kematian ibu, Menkes membeberkan, tercatat pada 2015 berada di anga 4.999 dan pada 2018 berada di angka 4.207. Sementara itu, angka kematian bayi juga menurun. Yakni, sambung dia, pada 2015 sebesar 33.278 menjadi 27.706 pada 2018 

Ihwal pembangunan keluarga berencana, menurut Menkes, tercatat kini ada sebanyak 14.098 kampung KB di seluruh Indonesia. Kondisi itu memiliki korelasi dengan perkembangan gizi masyarakat, yang menampilkan data penuunan angka stunting, yang setelah riskesdas empat tahun lalu, berhasil turun hingga menjadi jd 30,8. 

“Untuk stunting kita masih terus bekerja keras agar bisa turun sampe 20. Angka stunting itu jelas turun karena ibu hamil sudah mau memeriksakan kesehatan ke faskes, dan mau melahirkan ke faskes,” katanya.

Penyakit Menular

Pada kesempatan itu, Menkes juga membeberkan, upaya penanggulangan penyakit menular. Yakni sebanyak 1.508.864 penyakit menular tubercolosis (TB) berhasil diobati sejak 2015, dengan angka keberhasilan mencapai 86 persen. Sedangkan terkait malaria, sambung dia, kini hanya ditemukan di Indonesia Timur. Itu pun, kata Menkes, masih terus dieliminasi.

“Di Jawa Barat, yang berpenduduk sekitar 40 juta, penyakit malaria bahkan hilang. Itulah sebabnya kita menuntut WHO untuk memberikan penghargaan untuk memberi penghargaan per provinsi di Indonesia yang sudah terdeteksi hilang,” katanya.

Tercatat pula, total telah 196.452.431 penduduk Indonesia yang terbebas dari malaria pada 2018, meningkat dari jumlah pada 2015 yakni sebanyak 173.186.486 penduduk. Jika dipersentase angka keterbebasan itu pada 2018 mencapai 74%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: