Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenkeu: APBN 2019 Fokus Dorong Pengembangan Kualitas SDM Indonesia

Wamenkeu: APBN 2019 Fokus Dorong Pengembangan Kualitas SDM Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia mendukung untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, produktif, serta memiliki daya saing yang tinggi. Hal ini diwujudukan pemerintah melalui alokasi anggran pendidikan di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.

Demikian diutarakan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo dalam Diskusi Media bertajuk "Membangun SDM Menyongsong Era Industri 4.0" yang digelar di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Selasa (12/3/2019).

"Kita ingin bagaimana membangun SDM yang berkualitas, punya tingkat produktivitas tinggi, punya daya saing yang tinggi. Untuk itu, pemerintah mendukungnya di APBN 2019," kata dia melalui siaran pers.

Menurutnya, hard competence dan soft competence untuk SDM adalah daya saing. Pembangunan SDM memiliki tantangan smart governanace, smart mobility, dan smart environment.

Baca Juga: Rencana Prabowo Naikkan Gaji PNS, Luhut: Jebol Itu APBN

Untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut, pemerintah menggunakan konsep Triple Helix antara pemerintah, akademisi, dan swasta yang dijadikan konsep untuk memproduksi manusia-manusia yang unggul melalui pendidikan tinggi.

Selanjutnya, Mardiasmo menyampaikan hal baru dan strategis dalam APBN 2019, yang salah satunya mengenai penajaman anggaran pendidikan yang sangat menunjang pengembangan kualitas SDM tadi.

Anggaran pendidikan pada tahun ini mecapai Rp492,5 triliun, yang dirinci melalui belanja pusat sebesar Rp163,1 triliun, belanja transfer daerah sebesar Rp308,4 triliun, dan melalui pembiayaan sebesar Rp21 triliun.

Lebih rinci lagi, anggaran pendidikan pada Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), antara lain melalui Dana Alokasi Umum (DAU) yang digunakan untuk belanja gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) (termasuk gaji guru), serta Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan nonfisik yang salah satu bidangnya adalah pendidikan.

Lebih lanjut, Mardiasmo juga mengaitkan pentingnya sektor kesehatan dengan sektor pendidikan. Maka, poin selanjutnya pada hal baru dan strategis di APBN 2019 adalah dengan penguatan bidang kesehatan melalui program penurunan stunting terintegrasi serta penguatan Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca Juga: APBN 2019 Ikut Arus Gejolak Ekonomi Global

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan beberapa peningkatan kualitas dan perbaikan akses pendidikan yang dilakukan di tahun ini, di antaranya peningkatan efektivitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berdasarkan kinerja dan afirmasi, kelanjutan Program Indonesia Pintar diikuti ketepatan sasaran, percepatan pembangunan sarana prasarana sekolah dan universitas, perluasan program beasiswa bidikmisi, pengalokasian dana abadi pendidikan, enforcement pemenuhan anggaran pendidikan oleh pemda, dan penguatan pendidikan vokasi untuk meningkatkan link and match dengan kebutuhan industri.

Berdasarkan rinciannya, sekitar Rp60 triliun dialokasikan untuk dana BOS, 470 ribu mahasiswa mendapatkan beasiswa melalui bidikmisi dan 20 juta anak SD yang kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini, antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekjen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ainun Na’im, dan Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar N.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: