Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapkan Infrastruktur Informasi, Rudiantara: SDM Indonesia Bertarung di Kancah Global

Siapkan Infrastruktur Informasi, Rudiantara: SDM Indonesia Bertarung di Kancah Global Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, pemerintah sedang fokus membangun infrastruktur, sejak dari awal yang disiapkan untuk kemajuan bangsa dan negara untuk masa depan. Sehingga, infrastruktur yang dibangun bukan hanya untuk kebutuhan jangka pendek, tapi jangka panjang.

Penegasan itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (Dismed FMB) 9 bertajuk "Membangun Sumber Daya Manusia Menyongsong Era Industri 4.0: Memastikan Infrastruktur TIK, Industri Manufaktur, SDM Riset, dan Skema Dukungan Anggaran" di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Selasa (12/3/2019).

"Infrastruktur yang dibangun tidak hanya seperti tol, bandara, pelabuhan laut, dan lainnya, juga berkaitan dengan tol informasi atau seperti yang dikatakan KH Ma'ruf Amin, tol langit. Yakni percampuran infrastruktur digital dengan perangkat keras, seperti Palapa Ring yang menghubungkan wilayah Barat dan Timur," ulas Chief RA, sapaan akrabnya.

Ke depan, menurut Chief RA, Indonesia akan membangun satelit sendiri. Hal itu dilakukan untuk menjadi bangsa yang kuat dan petarung. Untuk menuju ke arah itu, jelas Indonesia perlu memperbaiki cara belajarnya.

Baca Juga: Wamenkeu: APBN 2019 Fokus Dorong Pengembangan Kualitas SDM Indonesia

"Sehingga, ke depan tidak ada lagi pendidikan yang tertinggal karena tidak terhubung dengan internet. Tidak ada lagi Puskesmas yang tidak terhubung dengan internet agar kecepatan pelayanan kesehatan bisa maksimal," jelas Rudiantara.

Selanjutnya, dia menjelaskan, ada pesantren dan madrasah sejumlah 2.000 lebih yang sudah terhubung dengan internet. "Bahkan, kantor desa juga sudah terhubung dengan internet. Semua harus terhubung, seperti kantor koramil dan polsek. Ini sesuai arah APBN kita," ujarnya.

Dia menekankan, infrastruktur seperti jalan tol dibangun, mobil dan orangnya juga dibangun. Ke depan, 2022, akan ada satelit. Awal April akan ditetapkan siapa pemenang yang merancang, membangun, dan meluncurkan satelit tersebut.

"Saat ini, di Google, Apple, dan IBM, tidak lagi membutuhkan ijazah. Tapi, setelah lulus tes, yang diminta adalah akun email-nya. Tidak lagi dipersyaratkan lulusan apa, SD, SMP, atau SMA. Yang penting lulus saat tes. Itulah perkembangan dan dinamika yang terjadi di tingkat global," ujar Chief RA.

Indonesia, lanjutnya, pada 2030 akan mengalami bonus demografi. Ekonomi Indonesia akan menguat karena jika ekonomi seluruh negara di Asean disatukan akan sama dengan kekuatan ekonomi di Indonesia.

"Yang kita butuhkan, 2015-2020 adalah digital talent masuk ke ekonomi Indonesia. Dari mana kita dapat? Perguruan tinggi menghasilkan gelar sarjana. Saat ini pemerintah fokus pada skill atau vokasional. Setiap tahun kita butuh 600.000 digital talent," ungkap Rudiantara.

Menurutnya, di perguruan tinggi yang lebih ditekankan pada pengetahuan atau gelar sarjana. Maka, yang harus dikejar untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah membuat sekolah talenta digital.

"Untuk itu, Kemenkominfo membuat akademi digital talent. Pesertanya lulusan SMK, D3, atau S1. Yang penting usianya tidak lebih dari 29 tahun. Tahun ini disiapkan 20.000 peserta. Memang terhitung masih sedikit jika dibandingkan kebutuhan yang mencapai 600.000 digital talent," jelas Rudiantara.

Yang terpenting, dia menjelaskan, saat ini Indonesia telah memiliki sampel. Uji cobanya telah dilakukan tahun lalu. Kemenkominfo telah merekrut 1.000 peserta dari pendaftar 64.000 orang. Hasilnya, yang tersertifikasi 980. Ada 2% yang tidak berhasil.

Baca Juga: Lulusan Perdana Akademi Apple Didorong Rebut Pasar Digital, Ini Harapan Pemerintah

"Kita menghasilkan digital talent yang berdasarkan skill. Mereka masuk kelas yang kerjanya latihan komputer saja. Kami kerja sama dengan 40 lebih perguruan tinggi. Yang kita butuhkan ketrampilan-ketrampilan hingga bisa langsung cepat kerja. Mulai dari Aceh hingga Papua. Kita ingin semua generasi muda Indonesia bisa mengikuti ini," jelas Rudiantara.

Semua ekosistemnya, lanjut dia, sudah disiapkan dengan platform karir. Platform ini bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memang membutuhkan talenta digital. Sehingga, tidak hanya melatih peserta, tapi juga menyalurkan lulusan talenta digital ini ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.

"Pemerintah membangun infrastruktur dengan menyiapkan SDM yang sudah siap untuk bertarung di kancah global. Dengan program ini, Indonesia akan menjadi negara yang lebih maju lagi dari hari ini," pungkas Chief RA.

Selain Rudiantara, turut hadir sebagai narasumber dalam Dismed FMB’9 kali ini adalah Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ainun Na'im.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: