Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Profil Para Panelis Debat Cawapres

Ini Dia Profil Para Panelis Debat Cawapres Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

KPU di Jakarta, Selasa, telah mengumumkan sembilan nama yang akan menjadi panelis debat calon wakil presiden (cawapres) pada 17 Maret 2019, dengan tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya".

Mereka merupakan tokoh dari berbagai profesi, seperti budayawan, penggiat serta akademisi dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka turut serta menjadi panelis debat putaran ketiga yang mempertemukan calon wakil presiden no 01 Ma'ruf Amin dan cawapres 02 Sandiaga Uno.

Baca Juga: Rocky Gerung Nggak Bisa Debat, Ibarat Foreplay Tanpa Rasa Cinta

Inilah profil singkat dari para panelis:

1. Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu
Lahir di Tanjung Karang, Lampung pada 19 April 1964, merupakan Guru Besar Sosiologi sekaligus menjabat sebagai Rektor Universitas Hasanuddin, pendidikan S2-nya Universitas Ateneo Manila (Ateneo de Manila University), Filipina. Doktor Sosiologi Unhas. Dia banyak melakukan penelitian di bidang pembangunan daerah di kawasan Indonesia Timur khususnya Sulawesi Selatan. Salah satu penelitiannya adalah mengenai "Pengkajian Peran Pendidikan Terhadap Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia" (Balitbang Depdiknas), Tahun 2007.

2. Prof. Cahiril Effendy
Guru besar di Universitas Tanjungpura, Pontianak. Dia juga pernah menjabat sebagai rektor Universitas Tanjungpura periode 2007-2011. Dia adalah Profesor sastra lisan Universitas Tanjungpura. Penelitiannya banyak terfokus pada sastra dan Bahasa Melayu, seperti tertuang pada jurnal ilmiahnya "Nilai-nilai Budaya dalam teks Raja Alam" pada 2017. Teks Raja Alam merupakan salah satu teks sastra lisan Melayu Sambas. Selain mengajar dia juga memangku jabatan sebagai Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat.

3. Prof. Syamsu Rizal
Prof. Syamsu Rizal merupakan rektor Universitas Syiahkuala (Unsyiah) dan guru besar Fakultas Teknik Unsyiah. Dia menyelesaikan sarjananya di Unsyiah pada 1987, dan menyelesaikan gelar Master of Engineering di Universitas Teknologi Toyohashi, Jepang pada 1998.
Gelar dokternya diraih pada universitas yang sama pada 2001. Pria yang lahir di Idi Rayeuk, Aceh Timur pada 8 Austus 1962 tersebut menjadi Rektor Unsyiah pada 2012.

4. Prof. Yudian Wahyudi
Prof. Yudian Wahyudi adalah rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.Sebagai guru besar dia mengajar program studi Perbandingan Mazhab di Fakultas Syari'ah dan Hukum. Dia menamatkan strata satu di IAIN Suanan Kalijaga jurusan Peradilan Agama pada 1987. Kemudian di tempat yang sama dia mengambil gelar master jurusan Ilmu Islam dan lulus pada 1993. Untuk jenjang doktoral dia sekolah di McGill University dengan jurusan Ilmu Islam dan lulus pada 2002. Dia juga menulis buku "Hukum Islam antara Filsafat dan Politik" yang diterbitkan oleh Pesantren Nawesea Press pada 2015.

5. Prof. Sublihar
Prof. Sublihar adalah Guru Besar program studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan. Beberapa penelitiannya fokus pada pembangunan masyarakat lokal sekitar Sumatera Utara.

6. Radhar Panca Dahana
Radhar Panca Dahana adalah budayawan sekaligus sastrawan yang lahir pada 26 Maret 1965. Radhar menyelesaikan strata satu jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia pada 1993, kemudian dia melanjutkan studinya di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Prancis.
Dia menjadi koordinator dari forum pertemuan gagasan terbuka Mufakat Budaya Indonesia pada awal Desember 2018, menyambangi Komisi Pemilihan Umum. Ia menyarankan agar tema budaya menjadi salah satu yang dibahas dalam debat capres dan cawapres 2019. Menurut Radhar kandidat yang memiliki pemahaman mengenai budayanya akan dapat memahami bangsanya sendiri, sebab bangsa dibentuk dari budaya.

7. Anis Hidayah
Anis Hidayah adalah  pendiri lembaga swadaya Migrant Care yang bergerak di bidang advokasi pekerja migran.

8. Prof. David S Perdanakusuma
Prof. David S Perdanakusuma adalah Ketua Majelis Kolegium Kedotkeran Indonesia, dia juga Guru Besar Ilmu Bedah Plastik Universitas Airlangga. David bersama timnya dari rumah sakit RSU Dr. Soetomo juga menangani rekonstruksi wajah (face-off) Siti Nur Jazilah alias Lisa yang menjadi korban penyiraman air keras oleh suaminya.


9. Prof. Yos Johan Utama
Prof Yos Johan Utama merupakan pakar hukum acara tata usaha negara yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang sejak 2015.
Sebelum menjabat rektor, pria kelahiran Semarang, 10 November 1962 itu juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum di universitas yang sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: