Jaringan Teroris di Sibolga, Sumut Pakai Gerakan Ini

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak tiga orang terduga teroris ditangkap tim Densus 88 Antiteror di Sibolga, Sumatera Utara. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengatakan gerakan ketiga orang tersebut sama dengan gerakan gerilya.

"Gerakan gerilya itu pada saat kita kuat dia tiarap, pada saat kita nggak waspada lengah, dia beraksi. Nah itu gerakan-gerakan tipe gerilya," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Baca Juga: Polisi Amankan Tiga Terduga Teroris di Sibolga

Ia menambahkan, kelompok jaringan teroris punya ideologi kuat. Karenanya, sel kelompok teroris tetap tumbuh.

"Nah sel-sel ini lah yang menyebar sehingga jangan mengatakan bahwa 'oh nggak ada lagi'. Secara organisasi nggak ada tapi secara ideologis tetap tumbuh. Nah kadang-kadang bahkan seperti Surabaya tidak terikat lagi organisasi atau keyakinan sendiri melakukan sesuatu untuk tujuan hidupnya," jelasnya.

Baca Juga: Teroris di Sibolga, Jokowi Tegaskan Tak Ada Kaitan dengan Pilpres

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris selain Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumut. Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto, menyebut kejadian di Sibolga merupakan pengembangan penangkapan Densus 88 jaringan ISIS di Sumatera.

"Densus bergerak dan ditangkap satu terduga di Lampung dengan pengembangan di Sibolga. Tim bergerak di Sibolga, ada 3 orang ditangkap, selain Abu Hamzah, ada AHH dan AR alias D," rincinya.