Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beredar Video Diduga Kampanye Hitam ke Prabowo, BPN 'Kepanasan'

Beredar Video Diduga Kampanye Hitam ke Prabowo, BPN 'Kepanasan' Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beredar video berdurasi 1 menit 19 detik, capres Prabowo Subianto tampak menempelkan kedua telapak tangannya, yang seolah-olah dipersepsikan sedang memanjatkan doa. Ada juga gambar salib dalam scene tersebut.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut, video tersebut sudah disebar dan ditonton jutaan kali di media sosial.

Pada scene lainnya, Prabowo ditampilkan menghadiri acara perayaan Natal hingga berziarah ke makam pejuang Joao Tavares di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lagu rohani yang isinya memanjatkan pujian dalam agama Nasrani diputar hingga video ini selesai.

Baca Juga: Prabowo Pinjam Mobil Eks Presiden ISIS, Begini Reaksi BPN

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan  video Prabowo dipersepsikan Nasrani adalah bentuk kampanye hitam (black campaign). Pihaknya menduga video tersebut disponsori.

"Kami menemukan video kampanye hitam terhadap Pak Prabowo. Di mana Pak Prabowo dituduhkan atau dipersepsikan sebagai seorang Nasrani atau Kristen. Dan video ini dibagikan atau dishare di Facebook dan sudah menonton lebih dari 1,2 juta orang. Dan ini diduga adalah video yang disponsori," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Baca Juga: Jika Menang, Kubu Prabowo Akan Lanjutkan Program Jokowi

Ia menambahkan, video kampanye hitam terhadap Prabowo ini memakan biaya sekitar Rp8 miliar. Karena itu BPN Prabowo menunggu pihak Facebook (FB), Polri, dan Bawaslu bergerak mengusut video tersebut.

"Pertanyaannya, kenapa Facebook membiarkan kampanye hitam ini berjalan? Dengan jumlah uang Rp8 miliar, ada indikasi kampanye hitam yang terstruktur, sistematis, dan masif," katanya.

Baca Juga: Ingin Perubahan? Pilih Pak Prabowo Ya

Menurut Andre, kampanye hitam terhadap Prabowo itu jauh lebih bahaya dari emak-emak yang ada di Karawang.

"Kenapa Bawaslu dan Cybercrime Polri belum bergerak? Kenapa Facebook juga membiarkan kampanye hitam ini? Tentu ini jadi pertanyaan bagi rakyat Indonesia yang ingin Pemilu yang jujur, bersih, dan berkualitas," jelasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: