Humas PLN Tak Takut Terdisrupsi di Era AI

Warta Ekonomi, Jakarta -

Head of Public Relations (PR) PT PLN (Persero), I Made Suprateka, mengaku tidak mengkhawatirkan profesi PR (humas) di era artificial intelligence (AI). Perkembangan teknologi bagi industri PR dianggapnya sebagai peluang bagi perkembangan industri itu sendiri.

Menurutnya, industri PR saat ini tengah berupaya untuk bergerak dari industri PR 1.0 menjadi PR 2.0.

"Kalau dahulu mengandalkan media atau wartawan saja, sekarang kan tidak. Siapa pun bisa bikin berita. Nah, channel-nya juga berbagai macam melalui elektronik, internet, dan segala macam. Itu bergerak seperti itu sekarang," kata I Made usai menerima penghargaan Juru Bicara Terbaik dalam Membangun Citra Positif Perusahaan Distribusi Gas Indonesia dari Warta Ekonomi, Jumat (15/3/2019), di Jakarta.

I Made menegaskan bahwa tidak semua dapat ditaktisi dengan teknologi, namun banyak hal yang harus dilakukan secara konvensional.

Baca Juga: Seperti Apa Kesiapan Praktisi PR pada Era Artificial Intelligence?

"Seperti dalam penanganan-penanganan kasus, konektivitas antarindividu, artinya harus ada relationship. Saya sebagai PR harus membangun relationship dengan media, stakeholder, leader opinion yang seperti itu," jelasnya.

Ia menambahkan keberadaan informasi teknologi membuat industri PR semakin dewasa. "Kami di PLN itu tidak membangun crisis center. Kami membangun yang namanya solution center. Crisis center itu intention-nya untuk mengobati masalah-masalah doang. Nah, kami ini membuat solusi," ungkapnya.