Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga Klaim 200 Hari Mampu Tuntaskan Defisit BPJS Kesehatan, Beneran?

Sandiaga Klaim 200 Hari Mampu Tuntaskan Defisit BPJS Kesehatan, Beneran? Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno, berkelakar mampu menyelesaikan persoalan defisit yang terus dialami oleh BPJS Kesehatan. Bahkan, pasangan Prabowo Subianto itu mengatakan bahwa dalam 200 hari pemerintahannya akan menuntaskan akar permasalahan dari badan yang beroperasi sejak tahun 2014 itu.

"Dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan kita selesaikan," kata Sandiaga dalam debat cawapres di Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Seperti diketahui, setiap tahun BPJS Kesehatan selalu mengalami defisit dan semakin membesar. Pada tahun 2014 tercatat defisit sebesar Rp3,8 triliun. Pada 2015 naik menjadi Rp5,9 triliun. Kemudian pada 2016 membengkak menjadi Rp9 triliun. Pada 2017 kembali naik menjadi 9,75 triliun dan pada tahun 2018 melonjak menjadi Rp16,5 triliun.

Baca Juga: Jurus Prabowo-Sandi Selamatkan BPJS Kesehatan, Nggak Nyangka

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penggunaan cukai rokok untuk menutup defisit dari BPJS Kesehatan.

"Ya, memang sudah kita keluarkan. Yang pertama, itu adalah amanat Undang-Undang bahwa 50 persen dari cukai rokok itu digunakan untuk hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan defisit BPS harus ditutup agar pelayanan kesehatan untuk masyarakat dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Untuk itulah, tambah Presiden, pemerintah memutuskan menutup defisit BPJS dari hasil cukai rokok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: