Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ma'ruf-Sandi Berlaga, Rupiah Bertenaga

Ma'ruf-Sandi Berlaga, Rupiah Bertenaga Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kedua calon wakil presiden RI, Ma'ruf-Sandi, telah menyelesaikan laga debat pilpres pada Minggu (17/03/2019) malam. Mengusung tiga tema utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, Ma'ruf-Sandi menawarkan berbagai argumen yang diklaim dapat menjadi solusi bagi Indonesia di masa mendatang. 

Debat yang dilakukan pada penghujung pekan tersebut membuat rupiah kian bertenaga menghadapi perdagangan spot awal pekan ini, Senin (18/03/2019). Pada pembukaan pasar pagi tadi, rupiah terapresiasi 0,17% terhadap dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah Gulingkan Dolar AS

Meskipun apresiasi rupiah cenderung menipis jelang siang ini, rupiah masih menjadi mata uang terbaik di hadapan mata uang kawasan dan Asia. Hingga pukul 09.50 WIB, apresiasi rupiah turun menjadi 0,10% ke level Rp14.245 per dolar AS. 

Di hadapan dolar Australia, euro, dan poundsterling, rupiah juga bertenaga dengan apresiasi masing-masing sebesar 0,01%, 0,11%, dan 0,12%. 

Baca Juga: Sedih Banget! Rupiah Terlemah di Asia, Padahal. . .

Begitu pun juga di hadapan Asia. Menyandang status sebagai mata uang juara Asia, rupiah terapresiasi paling tinggi oleh baht sebesar 0,24%. Apreasiasi tertinggi berikutnya ialah di hadapan yen (0,23%), dolar Singapura (0,18%), yuan (0,14%), dolar Hongkong (0.06%), dan terakhir terhadap dolar Taiwan (0,04%). 

Sementara itu, hal cukup berkebalikan kini menimpa dolar AS. Jelang pelaksanaan rapat The Fed yang akan diselenggarakan pada Selasa dan Rabu esok, investor lebih memilih untuk bermain aman dengan dolar AS. 

Alhasil, dolar AS kini bergerak variatif dengan kecenderungan melemah di hadapan mata uang lainnya. Dolar AS hanya mampu terapresiasi paling tinggi di hadapan yen sebesar 0,13%, lalu diikuti apresiasi yang kurang dari 5% di hadapan dolar Singapura (0,02%) dan franc (0,01%). Selebihnya, dolar AS merana. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: