Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Net Present Value?

Apa Itu Net Present Value? Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat Anda berinvestasi, ada beberapa fator eksternal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan keuntungan yang akan Anda terima dari investasi tersebut. Dua di antaranya adalah penyesuaian risiko peluang investasi dan perhitungan nilai waktu uang. Keduanya dapat Anda prediksikan dengan mudah menggunakan metode net present value (NPV).

Secara harfiah, NPV ialah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai sekarangdari arus kas keluar selama periode waktu tertentu. Adapula yang mendefinisikan NPV sebagai nilai dari semua arus kas masa depan, baik arus kas positif maupun negatif sepanjang masa investasi yang didiskontokan ke masa kini.

Baca Juga: Apa Itu Average Rate of Return?

Memahami NPV akan membantu Anda untuk melihat apakah investasi yang Anda lakukan mempunyai nilai potensial yang menguntungkan atau merugikan. Bagaimanapun, NPV dapat digunakan untuk menentukan nilai bisnis, keamanaan investasi, proyek modal, usaha baru, program penguran biaya, dan lain sebagainya yang melibatkan arus kas.

Kembali pada dua hal utama yang perlu diperhatikan dalam investasi, yaitu risiko peluang investasi dan nilai waktu uang. Risiko peluang investasi penting untuk diperhitungkan karena setiap bisnis, proyek, dan investasi potensial tentu memiliki tingkat risiko yang berbeda. Semakin rendah tingkat risikonya, semakin aman investasi Anda. Sementara itu, nilai waktu uang juga amat penting dengan mempertimbangkan adanya inflasi, suku bunga, dan biaya peluang lainnya.

Baca Juga: Apa Itu Return on Investment?

Menghitung NPV

Untuk menghitung NPV melibatkan empat variabel, yaitu arus kas dalam waktu 1 (C1), arus kas dalam waktu 2 (C2), kisaran diskonto (r), dan arus kas keluar dalam waktu 0, yaitu harga pembelian atau investasi awal (X0).

Dengan demikian, rumus NPV = (C1 / 1+r) + {C2 / (1+r)2} – X0

Sebagai contoh, ada satu perusahaan yang ingin membeli mesin produksi dengan perkiraan harga Rp150 juta dan tingkat sku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Untuk arus kas yang masuk dalam perusahaan diasumsikan sebesar Rp50 juta per tahun selama dua selama lima tahun. Dengan demikian, NPV dari investasi tersebut adalah sebagai berikut.

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C4/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0

NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150

NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150

NPV = 180,24 – 150

NPV = 30,24 (Rp30,24 juta)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: