Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rp35 Miliar Per Tahun Hanya dari Ekspor Buah?

Rp35 Miliar Per Tahun Hanya dari Ekspor Buah? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berawal dari kemirisan melihat hasil tani yang kurang diapresiasi, tiga orang pemuda bernama Robert Budianti, Swasti Adicita, dan Margareta Astaman akhirnya mendirikan sebuah perusahaan ekspor buah bernama Java Fresh pada 2014 silam. Kondisi Indonesia yang kian subur sebagai negara agraris menjadi peluang bagi mereka untuk menyejahterakan para petani. 

Meski bukan hal yang mudah untuk menjalankan bisnis ekspor buah, Robert dan tim yang tidak memiliki latar belakang pertanian ini tetap optimis dalam bisnisnya. Mereka hanya melihat peluang yang menjanjikan dari kesuburan tanah Indonesia. Kini, lebih dari 3.000 petani dari seluruh wilayah Indonesia telah bekerja sama dengan Java Fresh untuk memasok buah-buahan Indonesia yang segar, enak, dan 100% alami.

"Sebenarnya, pada awal itu background kami bertiga berbeda. Nah, kami melihat dan ngobrol-ngobrol soal mindset orang Indonesia tentang buah-buahan yang selalu impor dari China. Padahal, kami berpikir buah Indonesia berpotensi bisa menjadi besar, tapi bila kita serius lihat peluang, itu bukan main-main untuk memasarkannya," ucap Margareta seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga: Jangan Gaptek Plis! Ubah Bisnis Jadi Digital, Sudah Bukan Era Tradisional

Beberapa buah yang diandalkan untuk diekspor di antaranya manggis, salak, jeruk purut, durian, dan sirsak. Hingga saat ini Java Fresh sudah berhasil mengekspor buah-buah tersebut ke 16 negara, seperti Perancis, China, Australia, kawasan Timur Tengah, Singapura, dan Thailand. Robert dan tim berhasil mensuplai buah-buahan, bahkan untuk satu tahun.

"Indonesia belum dikenal sebagai eksportir buah. Jadi, belum dikenal pasar buah khususnya buah tropis, dan ini suatu kesempatan kami mengenalkan buah kita karena di negara lain juga enggak ada. Kami bisa menjamim suplai setahun penuh. Iklim kita luar biasa kerennya," kata dia.

Java Fresh yang semula hanya memiliki tujuh orang karyawan, kini telah memiliki 200 orang karyawan. Java Fresh juga memberdayakan pekerja wanita untuk bagian pengemasan.

Perusahaan yang sudah berjalan lima tahun ini pun mampu mengantongi omzet Rp25 miliar hingga Rp35 miliar per tahunnya, dan terus tumbuh sekitar 40% setiap tahun.

Java Fresh pun menargetkan untuk melebarkan bisnisnya hingga menguasai daerah Eropa secara lebih luas.

"Supaya yang datang (masyarakat Indonesia) lihat buah dari Indonesia laris manis di pasar Eropa sehingga mereka lebih bisa menghargai hasil bumi Indonesia. Kami menargetkan buka pasar lebih banyak lagi di berbagai negara seperti Eropa Timur yang sulit menerima buah baru," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: