Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga Selalu Serang Pemerintahan Jokowi, TKN Kesel?

Sandiaga Selalu Serang Pemerintahan Jokowi, TKN Kesel? Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam debat semalam, Cawapres Sandiaga Uno, mengatakan banyak lapangan pekerjaan yang diberikan kepada tenaga kerja asing (TKA). Padahal Indonesia sendiri terdapat jumlah pengangguran sekitar 7 juta orang.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara TKN Jokowi-Kyai Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menilai pernyataan Sandiaga Uno terkait dengan TKA memang selalu diungkapkan.

"Sandi jelas selalu mengkapitalisasi isu TKA ini untuk menyerang Pemerintahan Jokowi," ujarnya di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Baca Juga: Jawaban Menristekdikti, Pukul Ide Usang Sandi

Ia menambahkan, penjelasan Ma'ruf Amin tentang kondisi TKA di Indonesia sudah cukup jelas. Di mana, jumlah tenaga kerja asing memang jumlahnya sangat rendah.

Karena itu, jumlah TKA di Indonesia memang sangat kecil dibandingkan dengan yang berada di negara-negara tetangga. Jika dilihat dari data Kemenaker, rasio TKA Indonesia memang paling kecil dibanding negara-negara sekitar. Dibandingkan dengan Malaysia saja rasio TKA-nya 12% dengan jumlah TKA 1,8 juta orang berbanding 15 juta tenaga kerja.

Baca Juga: Pembuatan Kartu Baru Bebani Keuangan Negara, Sandiaga Sindir Siapa?

"Data yang disampaikan Abah Kyai Ma'ruf membalikkan isu yang selama ini berkembang di masyarakat bahwa TKA kita paling banyak. Justru data berkata sebaliknya," imbuhnya.

Oleh karena itu, Ace mengungkapkan bawah kebijakan terkait dengan TKA sudah jelas, di mana yang bisa dimanfaatkan hanya pada posisi tertentu saja.

Baca Juga: Payah, Sandi Antiklimaks

"Regulasi soal TKA ini sudah sangat jelas bahwa TKA hanya boleh pada posisi tertentu. Jelas bahwa keberpihakan Pemerintahan Jokowi terhadap tenaga kerja domestik sangatlah jelas dalam regulasi yang kita miliki," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: