Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Modus Pembobolan ATM yang Dilakukan oleh Kerabat Jauh Prabowo

Ini Modus Pembobolan ATM yang Dilakukan oleh Kerabat Jauh Prabowo Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polda Metro Jaya menjelaskan tersangka kasus pembobolan ATM Ramdyadhie Priambodo alias RP beraksi seorang diri dengan cara menyamar menjadi wanita berhijab.

Baca Juga: Pembobol ATM Bukan Ponakan Prabowo, BPN: Kerabat Jauh

"RP beraksi seorang diri dan kerap menyamar menyerupai wanita dengan menggunakan masker yang seperti hijab, ketika bertransaksi di ATM," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/3/2019).

RP yang mempunyai hubungan kerabat jauh dengan Capres Prabowo Subianto itu ditangkap pada 26 Februari 2019 di salah satu apartemen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, hasil dari perkembangan pelaporan salah satu bank swasta (BCA) pada 11 Februari 2019.

Setelah dilakukan penangkapan, Argo mengatakan, pihaknya langsung melakukan penggeledahan di apartemen dan rumah tersangka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dan menemukan berbagai barang bukti yang terkait dengan kejahatan RP.

Di dalam apartemen dan rumah RP, polisi menemukan satu buah kartu ATM, dua buah kartu warna putih yang sudah ada duplikasi data nasabah, laptop, ponsel dan peralatan skimming termasuk mesin ATM.

"Lalu ada juga masker seperti kerudung. Ini yang digunakan oleh tersangka saat mengambil ATM di bilangan daerah Tangerang Selatan dan Jaksel, dia menggunakan itu berhijab kayak perempuan sehingga kalau dilihat dari CCTV seperti perempuan," katanya.

Saat ini, kata Argo, selain dilakukan penahanan terhadap RP, Polda Metro Jaya juga sedang mempelajari sistem dan mekanisme pelaku dalam melakukan kejahatannya. Selama melakukan kejahatan, kata Argo, pelaku sudah 50 kali melakukan transaksi ATM menyebabkan kerugian Rp300 juta.

"Barang bukti uang yang ada Rp300 juta," kata Argo.

Saat ditanyakan mengenai aliran dana hasil pembobolan, pihak Kepolisian belum bisa memastikan kebenarannya. Hal itu menjawab isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya kalau uang haram itu digunakan untuk membiayai kampanye Prabowo- Sandi.

"Belum ada info soal aliran dana. Kemana mengalirnya, kita tunggu penyidik," kata Argo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: