Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPDB: Target Dana Bergulir di Sulbar Tersalurkan Rp100 Miliar

LPDB: Target Dana Bergulir di Sulbar Tersalurkan Rp100 Miliar Kredit Foto: LPDB-KUMKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM berharap dana bergulir yang bisa disalurkan ke koperasi dan pelaku usaha di Sulawesi Barat (Sulbar) dapat mencapai Rp50 miliar-Rp100 miliar. Pasalnya di provinsi ini \dana bergulir yang tersalurkan sejak 2012-2015 hanya Rp12,1 miliar. Padahal potensi koperasi dan UKM di wilayah ini sangat besar.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan, sektor unggulan di Sulbar yang dapat dikembangkan, di antaranya kuliner, industri kreatif, serta perkebunan. Untuk itu perlu ada upaya jemput bola dari LPDB-KUMKM yang dibantu dinas koperasi dan UKM serta stakeholder lain untuk mendorong pelaku usaha atau koperasi di wilayah ini semakin berkembang.

"Khusus di Sulbar ini kurang lebih Rp12,1 miliar (dana yang tersalurkan), ini kami prihatin. Maka, kami berupaya agar dana bergulir bisa menyentuh pelaku KUKM di Sulbar. Apalagi potensi di sini sangat besar," kata Braman Setyo dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dana Bergulir LPDB-KUMKM di Mamuju, Sulbar.

Baca Juga: LPDB-KUMKM Optimis Dana Bergulir Rp200 Miliar Tersalurkan di Sumbar

Untuk mempermudah koperasi dan UKM di provinsi ini mengakses dana bergulir, pihaknya berkomitmen untuk terus menyederhanakan proses pengajuan proposal. Proposal dapat disampaikan melalui dinas provinsi atau perusahaan penjamin seperti Jamkrindo. Untuk selanjutnya proposal akan dianalisis dan diteruskan ke LPDB-KUMKM untuk verifikasi lebih lanjut.

Cara ini akan menghemat ongkos perjalanan dan waktu sehingga koperasi dan pelaku UKM tidak harus datang langsung ke LPDB-KUMKM di Jakarta untuk menyampaikan proposalnya.

Terkait dengan keunggulan pengajuan dana bergulir ke LPDB-KUMKM, Braman menyebutkan tingkat bunga yang dibayarkan sangat kompetitif. Untuk sektor perikanan, perkebunan, dan pertanian, bunga yang dibebankan hanya 4,5% per tahun apabila pengajuan dilakukan langsung ke LPDB-KUMKM. Untuk sektor riil, bunganya 5%.  Sementara pencairan dana bergulir bagi simpan pinjam dikenai bunga 7% per tahun.

Baca Juga: Gandeng UKM Center UI, LPDB KUMKM Ukur Manfaat Dana Bergulir

"Kami gunakan pola bagi hasil untuk syariah, yaitu 40% berbanding 60%. Kami berusaha supaya teman-teman juga bisa berhubungan dengan dinas koperasi di provinsi atau juga bisa kerja sama dengan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) dalam pengajuannya," sambung Braman.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, dan UKM Amir Maricar, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, asosiasi usaha serta pelaku koperasi dan UKM di wilayah tersebut.

Braman juga menegaskan, kredit macet atau non-performing loan (NPL) dari penyaluran dana LPDB-KUMKM di Sulbar tergolong baik, yaitu di bawah 5%. Dia berharap ke depan, NPL bisa terus ditekan sehingga akan semakin mudah bagi LPDB menyalurkan dana bergulir di kemudian hari.

"Kira-kira ada 14 mitra yang mendapatkan dana bergulir sejak 2012-2015. Sementara 2016 ke sini, masih belum ada. NPL di Sulbar masih di bawah 5%, mudah-mudahan bisa dipertahankan sehingga teman-teman pelaku usaha di Sulbar bisa mudah dapatkan dana bergulir," pungkas Braman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: