Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berinvestasi dengan Menggunakan Kartu Kredit, Amankah?

Oleh: Mohamad Taufiq Ismail, Financial Advisor

Berinvestasi dengan Menggunakan Kartu Kredit, Amankah? Kredit Foto: Unsplash/Oliur
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu lalu kita mendengar Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengeluarkan peraturan yang memungkinkan para investor dapat melakukan investasi dengan menggunakan kartu kredit. Salah satu alasan yang diberikan adalah untuk mempermudah investor dalam melakukan investasi saham, jadi tidak selalu mengandalkan uang cash yang berada di rekening sekuritasnya.

BEI mengatakan bahwa berinvestasi dengan menggunakan kartu kredit tidak dilarang, selama investor yang bersangkutan memahami risikonya.

Saya kurang tahu teknisnya hingga investor dapat menggunakan kartu kredit untuk membeli saham. Apakah kartu kreditnya dihubungkan ke sekuritas sehingga bisa mendapatkan dana tunai atau bagaimana? Toh ini juga masih wacana. Namun, logika saya sih mengatakan demikian karena untuk mengisi dana di rekening biasanya investor dipersyaratkan untuk mentransfer dana. Nah, barangkali dananya langsung tersambung dengan kartu kredit.

Saya tidak akan banyak membahas mengenai mekanisme investasi di bursa efek menggunakan kartu kredit karena itu hanyalah soal teknis. Yang akan kita coba lihat adalah dari sisi perencanaan keuangan, apakah bijak, boleh, bagus, disarankan menggunakan kartu kredit untuk berinvestasi? Atau sebaliknya, investor sebaiknya menghindari penggunaan kartu kredit untuk berinvestasi saham?

Baca Juga: Milenial, Alat Ini Telah Lahir, Jadi Jangan Takut Berinvestasi, Ya?

Jawabannya tergantung!

Coba kita kupas sedikit kulitnya untuk Anda yang berstatus sebagai investor individu. Pertama, investor harus memahami risiko terlebih dulu. Salah satu prinsip investasi yang saya pegang adalah: investasi yang terbaik adalah investasi yang Anda paling paham mekanismenya dan risikonya.

Jadi, sebenarnya mau menggunakan kartu kredit, mau menggunakan cash, mau pinjam teman, berinvestasi di mana pun sah-sah saja. Karena kartu kredit hanyalah masalah sumber dana investasi kita. Perusahaan pun dapat menggunakan utang untuk berinvestasi, itu kenapa diperlukan bank sebagai lembaga intermediasi.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan investor individu sebelum berinvestasi adalah apakah tujuan investasi Anda? Ingat, bahwa trading saham berbeda dengan investasi saham. Trading sifatnya lebih jangka pendek, sedangkan investasi horison waktunya lebih panjang.

Lalu apakah boleh meminjam untuk trading jangka pendek? Tentu saja boleh sehingga ada fasilitas margin di sekuritas. Di sini saya agak heran, kenapa wacana menggunakan kartu kredit muncul? Sebab, fasilitas margin ini saja sudah sangat menggoda para trader pemula untuk digunakan, dan akhirnya…. (kebanyakan) nyangkut, cut loss. Saya tidak menakut-nakuti, namun pernah dengar dari guru saya: kalau kamu bisa impas di tahun pertama kamu trading saham maka itu adalah prestasi luar biasa. Wow!

Dan ternyata tidak mudah untuk para trader pemula buat mendapatkan kondisi impas tersebut. Bagi yang bisa profit, well done, mungkin Anda berbakat jadi trader!

Baca Juga: Hei Milenial, Yuk Investasi Biar Masa Depan Tidak Suram!

Kembali lagi, jadi boleh menggunakan kartu kredit untuk modal investasi? Saya katakan, boleh asalkan:

1. Anda sudah siap dana untuk melunasi utang kartu kredit tersebut;

2. Anda sudah siap dana darurat sesuai profil Anda;

3. Anda menggunakan dana dari kartu kredit tersebut sesuai tujuan, trading atau investasi.

Lha kok banyak syaratnya? Tentu saja, ini untuk menjaga kondisi keuangan Anda. Dan sebenarnya jika dilihat dari sisi perencanaan keuangan ada lagi syarat tambahan cuma tidak saya tulis karena nanti tambah panjang sehingga khawatir Anda tidak jadi menggunakan kartu kredit untuk membeli saham.

Well, boleh jadi Anda menggunakan kartu kredit apabila yakin bahwa dengan membeli saham pada saat itu akan menguntungkan. Artinya, harga akan naik. Karena prinsipnya mirip dengan Anda menggunakan margin, berutang terlebih dulu. Hasil analisis Anda akan sangat menentukan keputusan ini. Harap diingat potensi keuntungan dan potensi kerugian yang akan dialami.

Keuntungan yang akan Anda dapatkan memang tidak terbatas apabila saham yang dibeli naik terus. Tapi apabila saham yang dibeli turun terus, itu juga potensi kerugian. Sudah ada loss di saham, ada kemungkinan juga Anda akan loss di bunga kartu kredit apabila Anda tidak memiliki dana tunai untuk membayar cician kartu kredit.

Di sini, pastikan Anda memiliki dana cadangan yang akan digunakan untuk membayar utang kartu kredit. Kemudian pastikan Anda membayar lunas utang tesebut karena jika hanya membayar sebagian maka pasti Anda akan terkena bunga kartu kredit sebesar 2,25% per bulan alias 27% per tahun!

So, perhitungkan lagi cash flow Anda karena ini adalah kunci dari perencanaan keuangan. Jika setiap bulan masih defisit lalu memiliki kebiasaan mencicil pembayaran kartu kredit, saya tidak menyarankan Anda mengambil opsi menggunakan kartu kredit untuk membeli saham.

Jangan sampai Anda trading atau investasi menggunakan dana kartu kredit lalu kesulitan membayar kembali. Jangan sampai Anda menggunakan dana tabungan, padahal misalnya tabungan tersebut sudah dicadangkan untuk hal lain. Masih untung punya tabungan, kalau tidak ada? Tambah pusing deh.

So,tetaplah bijak dalam berinvestasi, perhatikan risikonya. Jika Anda sudah paham risiko dan siap maka tidak ada salahnya mencoba nanti. Sedikit dulu, biar tahu rasanya seperti apa. Nanti kalau sudah tahu rasanya, kasih tahu saya...

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: