Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yah... Perkembangan Bank Syariah di Sumut Masih Tertinggal

Yah... Perkembangan Bank Syariah di Sumut Masih Tertinggal Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Perkembangan bank syariah di Sumut masih sangat tertinggal dibandingkan bank konvensional. Melihat dari kantor keuangan bidang syariah masih minim yaitu 105 kantor yang tersebar di Sumut, dan ini sudah termasuk kantor wilayah, cabang maupun cabang pembantu. Sedangkan konvensional ada 1016 kantor yang tersebar di Sumut.

Kepala Regional (KR) 5 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Bagian Utara Yusup Ansori mengatakan bahwa memang hingga saat ini syariah masih tertinggal tapi bukan berarti tidak berkembang.

“Tetap ada perkembangan padapertumbuhan syariah, namun di Sumut konvensional masih diminati banyak di masyarakat Sumut,” katanya, Selasa (19/3/2019).

Dikatakannya, untuk aset bank konvensional tercatat pada Januari 2019 Rp230 triliun dengan year on year 1,54%. Sedangkan untuk bank syariah pada Januari 2019 menunjukkan Rp6,4 triliun dengan year on year 9,96%.

Baca Juga: Bismillah, BEI Harap Investor Syariah Tumbuh 100%

“Untuk DPK termasuk tabungan, giro dan deposito masih Januari 2019 pada bank konvensional Rp215 triliun, year on year 1,51%. Sedangkan bank syariah Rp6,3 triliun dengan year on year 9,54%,” ujarnya.

Selain itu untuk kredit bank konvensional Rp205 triliun pada Januari 2019, dengan year on year 5,18%. Bank syariah Rp6,0 triliun dimana year on year 17,55%.  Terakhir pada kedit macet, bank konvensional 2,60%, untuk bank syariah 4,32%.

Selain perbankan, kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Sumut juga masih sedikit. Untuk BPR di Sumut ada 84 kantor cabang. Sedangkan BPRS ada 6 kantor cabang di Sumut.

Baca Juga: Aher Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus BJB Syariah

“Begitu juga untuk angka total pembiayaan di Sumut yaitu Rp17,62 triliun dengan year on year 11,06%. Dengan perincian untuk pembiayaan macet 2,02 persen, pembiayaan konvensional Rp17,12 triliun, pembiayaan syariah Rp53 triliun,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: