Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga, Kini Data Pemerintah Jadi Lebih Mudah Diretas?

Astaga, Kini Data Pemerintah Jadi Lebih Mudah Diretas? Kredit Foto: Antara/Athit Perawongmetha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hadirnya sistem komputasi baru yang biasa disebut dengan komputasi kuantum (quantum computing) banyak diapresiasi lantaran memiliki berbagai keunggulan. Salah satu yang utama adalah kemampuan processingnya yang jauh lebih cepat dibanding komputer dengan komputasi lama.

Sebagai gambaran, satu case yang oleh komputer dengan sistem komputasi lama membutuhkan waktu berbulan-bulan, dengan komputasi kuantum hal itu bisa dipecahkan hanya kurang dari satu jam saja. Kecepatan proses tersebut dapat sangat membantu berbagai pekerjaan berbasis digital, tak terkecuali praktik peretasan.

“Komputer kuantum memiliki kapasitas kemampuan mengungkap (reverse engineer) data dengan sangat cepat. Di blockchain yang merupakan sistem pembukuan (ledger) terbuka, siapa pun bisa melihat public key mana yang menyimpan dana terbesar. Seorang oknum tak bertanggung jawab bisa saja mengincar public key tersebut, lalu menggunakan komputer kuantum untuk membuka private key dari public key yang diincarnya. Semudah itu,” ujar Wakil Presiden Blockchain dan Uang Digital IBM, Jesse Lund, dalam acara IBM Think 2019, sebagaimana dilansir oleh Finder, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Australia Luncurkan Strategi dan Roadmap Nasional untuk Blockchain

Pendekatan serupa, menurut Jesse, bisa juga digunakan tidak hanya pada blockchain melainkan juga pada semua sistem data yang terenkripsi, termasuk di dalamnya data komunikasi, kendaraan pintar (smart vehicles), perangkat digital pribadi bahkan hingga pangkalan data pemerintah juga tak akan luput dari ancaman komputer kuantum ini.

Untuk mencegahnya, tim IBM pun mengimbau agar semua organisasi yang menggunakan data sistem yang terenkripsi agar segera mulai melindungi sistemnya dan mencari alternatif perlindungan yang lebih terjamin dan terpercaya.

“Perusahaan-perusahaan dan juga pemerintah perlu sadar tentang komputer kuantum dan risiko yang akan terjadi di seputar penggunaannya. Mereka harus segera mengambil langkah sejak hari ini agar tidak menjadi korban peretasan di masa depan,” ujar Chief Technology Officer Layanan Keamanan Data IBM, Nev Zunic, dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Wajib Baca! Sistem Komputasi Baru Ini Bikin Blockchain Jadi Gampang Diretas!

Menurut Zunic, ancaman komuptasi kuantum bisa tiba dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Data-data yang disebar saat ini disebut Zunic bisa saja terdampak oleh teknologi kuantum di masa depan. Tak hanya itu, data komjunikasi enkripsi yang terjadi hari ini menurut Zunic juga bisa dicegat dan disimpan untuk kelak didekripsi di masa mendatang.

“Jika ada komunikasi yang sensitif antara lembaga pemerintah, organisasi atau transaksi keuangan, semua data itu bisa dicegat, disimpan dan lalu suatu saat nanti baru dienkripsi. Bahaya ini harus kita sadari benar dan segera kita carikan strategi menghadapinya. Karena ancaman ini benar-benar nyata,” tegas Zunic.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: