Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Sharing Session Bersama, CBF Yakini Sarinah Kembali Jadi Brand Kebanggaan Tanah Air

Gelar Sharing Session Bersama, CBF Yakini Sarinah Kembali Jadi Brand Kebanggaan Tanah Air Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor ritel dan pusat perdagangan barang-barang kerajinan khas tanah air yakni PT Sarinah (Persero), mengadakan agenda Sharing Session terkait bisnis dengan CEO Business Forum Indonesia atau CBF. 

Direktur Utama Sarinah, GNP Sugiarta Yasa, yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan, Perseroan bersama CBF menggunakan forum ini untuk saling bertukar informasi, saling melakukan kerjasama bisnis, dan juga sharing bagaimana membuat khususnya Indonesian Products agar mampu menjadi tuan Rumah di negeri sendiri, dan bahkan bisa Ekspor. 

Dimana diketahui, CEO Business Forum Indonesia merupakan perkumpulan para CEO atau para pelaku bisnis diberbagai bidang usaha. Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Sarinah Jakarta ini, terdapat pebisnis yang bergelut di bidang Kopi Nusantara, Spa, Furniture, dan lain sebagainya.

"CBF itu suatu wadah networking tapi tidak hanya sekedar untuk hura-hura, disini tujuannya saling berbagi informasi yang terkait bagaimana kita mengembangkan usaha kita masing-masing, karena selain mereka pengusaha mereka juga konsultan. Contoh ada tadi yang sejak tahun 1979 dia sudah jadi pemerhati dari Sarinah, dan idenya luar biasa sekali bagaimana localism harus dinaikan lagi," jelas Sugiarta Yasa.

Baca Juga: Dukung UMKM, Sarinah Adakan Pekan Lurik Indonesia

Dirinya juga menuturkan, Sarinah tentunya membuka peluang tentang kerjasama dengan para pebisnis yang berada di CBF. Namun dirinya tetap memiliki kriteria-kriteria agar mereka dapat melakukan kerjasama dengan pihaknya.

"Kriteria pastinya ada, kita mulai dari UKM. Kita paling utamakan dari anggota CBF itu punya binaan UKM dan produknya bisa kita display di Sarinah. Jadi nantinya pemasaran bisa lewat Sarinah, baik penjualan secara online maupun offline," tegasnya.

Sebagai tambahan, Sarinah dikenal melalui toko-toko ritelnya dan perannya sebagai pusat perdagangan nasional bagi barang-barang kerajinan tangan Indonesia serta produk-produk khas tanah air lainnya.

Melalui berbagai cabang-cabang ritelnya, Sarinah menjadi wadah bagi segenap pegiat industri kreatif di Indonesia. Untuk jenis produk terlarisnya yakni Fashion Ethnic seperti batik, dan juga kerajinan-kerajinan tangan seperti karya seni pahat & anyaman rotan.

Baca Juga: Sarinah Bangun Superblock Senilai Rp1,8 T

Ketua Umum CEO Business Forum Indonesia, Jahja B Soenarjo mengatakan, dirinya bersama teman-teman anggotanya yang rata-rata merupakan CEO, pemilik bisnis, dan Direktur Utama bisa belajar dari seorang Bos Perusahaan 'Pelat Merah' yang sedang kembali membangkitkan kembali masa kejayaannya.

Saat ini Sarinah sedang digempur persaingan global yang luar biasa ketat, termasuk gempuran dari para pemain-pemain asing yang masuk.

"Ditangan seorang GNP Sugiarta Yasa ini memberikan suatu harapan angin segar pembaharuan yang dilakukan beliau menunjukkan bahwa Sarinah dalam proses perubahan bernafaskan Milenial. Sehingga digital pun disini diadopsi dan brand diusung lebih kuat dan memiliki ekuitas. Karena sebetulnya brand Sarinah punya ekuitas yang bagus, jadi di refresh kembali sehingga akan kembali jadi brand kebanggaan nasional," jelasnya.

Dirinya mengharapkan adanya sharing ini akan membuat wawasan para anggotanya semakin luas. Dimana menurutnya, CEO dan pebisnis tidak boleh hanya mengeluh atas situasi ekonomi, namun harus dipenuhi berbagai ide kreatif untuk membuat sebuah terobosan-terobosan.

"Disini CBF bukan hanya sekedar networking tapi learning, kemudian dari learning dan lalu lahir kolaborasi yang akhirnya mereka akan meningkatkan bisnis mereka masing-masing melalui kolaborasi," pungkas Jahja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: