Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boom! Indonesia Ekspor Bahan Peledak ke Australia

Boom! Indonesia Ekspor Bahan Peledak ke Australia Kredit Foto: Dahana.id
Warta Ekonomi, Subang -

PT DAHANA (Persero) yang merupakan BUMN yang bergerak di industri bahan peledak, produksinya semakin dilirik ke mancanegara. Geliat ekspansi bisnisnya keluar negeri tidak lain karena didorong oleh amanat dari pemerintah RI.

Direktur Operasi DAHANA, Bambang Agung, hadir langsung menggelar acara pengiriman pertama ekspor Cartridge Emulsion ke Northern Territory, Australia. Acara pelepasan pengiriman Cartridge Emulsion  ini dihelat di Kawasan Energetic Material Center (EMC) DAHANA, Subang, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).

“Bagi DAHANA sendiri, ekspor ini akan meningkatkan daya saing produk-produk bahan peledak DAHANA di pasar Australia, memperluas pasar dan sesuai dengan nilai budaya PT Dahana yaitu aliansi global dengan perusahaan-perusahaan mitra di Australia,” terang Bambang Agung.

Baca Juga: Langsungkan Ekspor, Dahana Kirim Dayagel Extra Senilai US$63.000 ke Australia

Produk DAHANA, Cartridge Emulsion ini diproduksi di pabrik DAHANA Subang yang nantinya akan dikirim kepada perusahaan Johnex Explosives, Australia.

Johnex Explosives melalui Letter of Intent (LoI) berencana setiap tahunnya akan membeli Cartridge Emulsion DAHANA sebanyak lebih kurang 8 kontainer. Dimana pada pengiriman tahun 2019 ini, Cartridge Emulsion yang dikirim ke Australia adalah sebanyak 3 Kontainer atau sebanyak 37.500 Kg.

Dengan terjalinnya kemitraan dengan perusahaan di Australia, memungkinkan kedepannya DAHANA memiliki peluang baru untuk memasarkan produk-produk DAHANA lainnya untuk masuk ke Australia.

Abdul Haris Atbaro, General Manager Divisi Tambang Umum 2 PT DAHANA (Persero), mengutarakan optimismenya akan peluang tersebut.

“Ekspor ini salah satunya adalah peluang untuk mengekspor pentolite booster 150 gram sekitar 40.000 pcs per tahun dan non electric detonator sekitar 30.000 pcs per tahun,” ujar Haris.

Melalui Kementerian BUMN, pemerintah telah memberikan arahan bahwa BUMN harus dapat menjadi motor penggerak untuk menghasilkan devisa dan menjaga keseimbangan neraca perdagangan antar Negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: