Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tawarkan Platform Kredit Berbasis Blockchain, Defi Akui Minim Risiko

Tawarkan Platform Kredit Berbasis Blockchain, Defi Akui Minim Risiko Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Katherine Shen, CEO dan Co-Founder Defi, menyatakan bahwa hampir 400 juta orang di Asia Tenggara akan memeroleh akses terhadap sistem perbankan dalam beberapa dekade mendatang. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu penting untuk menyediakan data yang mutakhir.

Bagi sebuah institusi pemberi pinjaman, proses pengumpulan data saat ini masih terbilang mahal, tidak efisien, dan penuh dengan risiko kebocoran privasi. Sehingga kebutuhan akan penilaian atas kelayakan kredit terhadap latar belakang data yang aman dan autentik ini memunculkan peluang bagi perusahaan seperti Defi untuk menerapkan solusi yang inovatif.

"Defi menjamin ketersediaan data risiko kredit yang autentik dan andal bagi para pemberi pinjaman. Sistem Defi memudahkan para institusi pemberi pinjaman menghimpun data peminjam melalui platform kolaborasi data lintas perusahaan yang aman. Protokol kami berbasis blockchain memastikan data terdesentralisasi dan tidak dimiliki satu pihak. Platform ini juga memanfaatkan teknologi komputasi terpercaya yang memiliki perlindungan privasi dan keamanan informasi. Ini akan menciptakan kondisi ideal bagi pemberi pinjaman untuk mengekstrak nilai dari data dengan aman," papar Katherine melalui siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Ini Lho Sebagian Manfaat Blockchain untuk Pasar Modal Indonesia…

Memiliki data dari lebih dari 10 juta peminjam dari Asia Tenggara, Defi mengklaim sedang memperkuat kemitraannya secara cepat. Defi memasukkan data perusahaan pemberi pinjaman ke sistemnya, sehingga manfaat dalam bentuk hadiah dan pencarian data secara gratis tentang latar belakang kredit peminjam bisa dinikmati para kliennya.

"Kami memiliki lebih dari 1 juta data penipuan di jaringan tersebut. Beberapa bulan mendatang, kami akan meluncurkan lebih banyak produk dan platform yang membantu pemberi pinjaman mengidentifikasi peminjam yang kelebihan utang, menghitung skor kredit dengan model canggih secara ilmiah dan fleksibel, serta mengidentifikasi produk yang cocok bagi nasabah tertentu menggunakan big data (mahadata)," bebernya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga sedang mengerjakan aplikasi dompet data bagi individu untuk menyediakan berbagai layanan keuangan mandiri.

Defi sendiri telah mendapat dukungan dari raksasa blockchain seperti Huobi. Huobi mendukung Defi untuk membangun kemitraan bisnis bersama pemimpin industri dan menciptakan komunitas yang aktif.

"Kami terus melakukan revolusi agar data semakin autentik, aman, bersih, dan komprefensif untuk bisa mengubah cara pemberian kredit yang disediakan saat ini," tutup Katherin.

Baca Juga: Begini Pemanfaatan Blockchain untuk Fintech

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: