Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bersama BPT, Imperva Hadirkan Scrubbing Center untuk Para Pelaku Bisnis

Bersama BPT, Imperva Hadirkan Scrubbing Center untuk Para Pelaku Bisnis Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Imperva lnc., perusahaan cybersecurity sebagai pelindung data business critical organisasi, mengumumkan hadirnya DDoS Scrubbing Center pertama di Indonesia, Kamis (21/3/2019). Hadirnya Scrubbing Center ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan total perlindungan dari meningkatnya ancaman DDoS khususnya bagi pelaku bisnis di sektor perbankan, finansial, e-commerce, dan pemerintah.

Chris Wood, Wakil Presiden Regional, APJ Imperva menyatakan, teknik serangan DDoS kini terus berkembang dan semakin canggih, tapi Imperva memiliki teknologi yang Iebih canggih dengan menyediakan ruang dan kapasitas besar untuk menangani serangan yang Iebih hebat yang pasti akan terjadi.

"Pendekatan unik kami yaitu melalui adanya Point of Presence (PoPs) yang strategis, salah satunya dengan membangun Scrubbing Center di Jakarta, Indonesia dan investasi ini akan memberikan solusi terbaik dan perlindungan keamanan penuh bagi pelanggan di Indonesia," ujar Chris Wood di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga: Apa Itu Serangan DDoS?

Komitmen Imperva membangun scrubbing center di Indonesia dianggap sejalan dengan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 82 tahun 2012 yang salah satu pasalnya mewajibkan para penyelenggara sistem elektronik untuk menempatkan pusat datanya di Indonesia. Ini merupakan Scrubbing Center ke-44 yang dimiliki Imperva di dunia. Kehadiran Imperva Scrubbing Center di Indonesia tentunya sangat membantu Blue Power Technology, BPT, anak perusahaan CTI Group, dalam mengimplementasikan solusi Imperva untuk para pelanggan di Indonesia.

Erwin Urip selaku Direktur PT Blue Power Technology, mengatakan, saat ini pelaku bisnis dihadapkan pada tantangan untuk mengatasi ancaman kejahatan siber yang semakin meningkat, salah satunya serangan DDos yang sangat kuat dan bahkan mencapai kecepatan tertinggi 1.7 Tbs pada awal tahun lalul.

"Selain itu serangan DDoS bisa menyebabkan kerugian sebesar $40,000 per jamnya jika terjadi," ungkapnya.

Ia menambahkan, Indonesia pun tak luput dari target serangan DDoS.

""Kami bangga menjadi garda depan implementasi solusi Imperva di Indonesia sekaligus mengelola services Scrubbing Center mereka. Imperva dengan pengalaman dan pengakuan dari Forrester dan Gar’cner sebagai solusi terdepan mitigasi serangan DDos yang memiliki solusi web security terbaik yang ada di dunia dan kemampuannya untuk memitigasi serangan DDoS dalam 10 detik tidak perlu diragukan Iagi," tambah Erwin.

Layanan Perlindungan DDoS Imperva memberikan pendekatan dari berbagai sisi untuk pertahanan dari DDoS, serta memberikan perlindungan menyeluruh dari semua jenis serangan DDoS, sehingga melindungi aset online yang bersifat kritis dari ancaman ini.

Layanan perlindungan Imperva untuk DDoS ini didukung oleh tim keamanan 24x7, dengan waktu aktif 99,999% dan mitigasi SLA 10 detik, bersama dengan jaringan pusat data global yang kuat dengan lebih dari 6 prs (Terabits per detik) dari kapasitas scrubbing berdasarkan permintaan, mampu memproses 65 miliar paket serangan per detik.

Untuk diketahui, PT Blue Power Technology (BPT), anak usaha PT Computrade Technology International (CTI Group), merupakan salah satu distributor infrastruktur teknologi informasi (Tl) di Indonesia. Dengan IBM sebagai produk andalannya, BPTjuga ditunjuk sebagai value-added distributor oleh Imperva. BPT memberikan Iayanan lengkap bagi perusahaan yang ingin mengintegrasi dan memodernisasi sistem dan proses Tl yang sudah ada untuk merespon perubahan di bidang industri serta mengurangi biaya operasional dan risiko perusahaan.

Sementara Imperva adalah cybersecurity yang diakui analis dalam misi untuk melindungi aset digital pelanggan dan dengan akurat mendeteksi serta memblokir ancaman yang masuk, dan memberdayakan pelanggan untuk mengelola risiko kritis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: