Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Langkah Xiaomi Hadapi Samsung di India

Begini Langkah Xiaomi Hadapi Samsung di India Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Xiaomi berencana untuk memperluas kemitraan dengan para ritel luring (offline) di wilayah India. Langkah untuk memperluas pasar luring itu diambil untuk menghadapi persaingan dengan produsen ponsel asal Korea Selatan, Samsung.

Rencana ekspansi itu juga bertujuan meningkatkan penjualan produk di luar ponsel pintar, seperti televisi, aksesoris berbasis bluetooth, produk smart home, dan sebagainya.

"Kisah sukses terbesar Xiaomi ialah perjalanan offline kami, termasuk dalam mendirikan mitra dengan menambah toko Mi Home," kata Wakil Presiden Xiaomi dan Managing Director Xiaomi India, Manu Kumar Jain, dilansir dari Gizmochina, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga: Resmi Meluncur di Indonesia, Berapa Target Penjualan Redmi Note 7?

Perusahaan itu akan mendirikan Mi experience baru, serta meningkatkan jangkauan luring lewat peritel pihak ketiga. Untuk saat ini, mereka telah memiliki 50 toko Mi Home, 500 Mi Store, dan 4 ribu mitra pilihan di penjuru India. Mereka juga berencana untuk mendirikan 5 ribu outlet Mi kecil di pedesaan India. Bahkan, menurut Economic Times, Xiaomi juga ingin meningkatkan kehadiran di segmen ritel multimerek.

Juru bicara Xiaomi mengatakan, "2019 akan menjadi ekspansi ritel kami yang lebih berfokus pada saluran luring untuk mendukung kategori baru, seperti Mi LED TV. Sementara untuk ponsel, Xiaomi adalah merek terbesar kedua di pasar offline dengan pangsa pasar hampir 18%."

Xiaomi adalah produsen smartphone terbesar di India, sementara Samsung mengikutinya di tempat kedua. Sementara itu, mereka tengah mencari cara untuk melengserkan raksasa Korea yang saat ini memimpin pasar offline di negara itu.

Baca Juga: Xiaomi Redmi Go, Smartphone di Bawah Rp1 Juta

“Sepanjang 2018, menurut IDC, kami hampir 30 persen lebih besar daripada merek terbesar kedua (Samsung). Sementara di Q4 2018, kami 50 persen lebih besar dari merek terbesar kedua," ujar Jain.

Xiaomi memproduksi setiap smartphone yang dijual di India secara lokal. Kapasitas produksi mereka pun meningkat menjadi tiga smartphone per detik selama jam operasional.

Untuk memperluas kehadiran merek secara keseluruhan, Xiaomi selanjutnya mencari opsi untuk berinvestasi di India dan menghadapi Samsung di tengah meningkatnya persaingan di segmen online dan offline.

Di sisi lain, Samsung sekarang aktif bergerak di pasar smartphone kelas menengah. Mereka telah mengumumkan perangkat mid-range baru di bawah Seri Galaxy A dan Seri Galaxy M.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: