Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Daerah yang Dinilai Rawan oleh KPU Jatim, Apa Saja?

Empat Daerah yang Dinilai Rawan oleh KPU Jatim, Apa Saja? Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Blitar -

Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, mengatakan terdapat empat daerah dinilai rawan, sehingga harus ada perhatian khusus agar pelaksanaan pesta demokrasi bisa berjalan sukses, di antaranya Tuban, Surabaya dan Jember.

"Pada pelaksanaan pemilu sebelumnya, daerah-daerah itu tingkat partisipasinya di bawah 60%," ujarnya di Blitar, Jumat (22/3/2019).

Menurutnya, daerah tersebut tingkat pemilihnya rendah. Kedua, rawan bencana. Mengingat saat ini musim hujan dan cuaca tidak menentu, sehingga perlu perhatian distribusi logistik dan penyimpangan gudang tidak terganggu yang menghambat pelaksanaan pemilu.

Baca Juga: Coblos Caleg yang Sudah Dicoret, KPU Anggap Tidak Sah

Sedangkan daerah ketiga, adalah daerah yang rawan konflik. Mulai konflik antar masyarakat ataupun antar kelompok agama.  "Seperti yang terjadi di Sampang, Madura. KPU Jatim sudah berikhtiar menfasilitasi supaya hak pilih mereka bisa digunakan. Namun sampai sekarang, karena alasan keamaan, mereka hanya bisa memilih presiden dan anggota DPP saja. Tidak mungkin kami mendistribusikan mereka ke TPS daerahnya," jelasnya.

Dan keempat adalah daerah yang tingkat pelanggarannya tinggi. Menurut Gogot, pelanggaran itu terjadi tidak selalu atas kesalahan penyelenggara pemilu. Atau ketidaktahuan penyelenggara pemilu, sehingga memunculkan rekomendasi dari Bawaslu.

Baca Juga: Kerjaan Menumpuk, KPU Ngaku Kesal Bolak-balik Dituduh Curang

"Ini seperti pemilihan suara ulang (PSU) seperti di Kabupaten Blitar dan Sampang," imbuhnya.

Dengan prioritas perhatian pada empat daerah tersebut, KPU Jatim yakin target partisipasi pemilu 2019 mencapai 77,5 % dapat tercapai. Juga didukung strategi, metode pendekatan dan sosialisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: