Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rivian Automotive Lahir, Forbes Imbau, 'Hati-Hati Tesla Tersingkir'

Rivian Automotive Lahir, Forbes Imbau, 'Hati-Hati Tesla Tersingkir' Kredit Foto: Rivianofficial
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persaingan semakin terlihat di sektor otomotif, utamanya mobil listrik. Kehadiran Rivian Automotive, perusahaan mobil asal Amerika dianggap sebagai ancaman bagi Tesla, mobil listrik besutan Elon Musk, kata Forbes. Akankah Tesla tersingkir?

Rivian Automotive yang berbasis di Michigan merupakan produsen mobil listrik yang berhasil mengembangkan teknologi EV. Mereka mendesain produk-produk otomotif untuk masyarakat dengan gaya hidup “aktif”.

Tahun lalu, Rivian juga memperkenalkan keluaran barunya, R1S. memiliki spesifikasi mobil SUV tujuh penumpang yang dibekali dengan  empat motor listrik di empat rodanya, yang berguna sebagai poros putar penggerak mobil. Di mana setiap motor listrik mampu menghasilkan tenaga mencapai 197 bhp.

Baca Juga: Fiks, Pekan Depan Harga Mobil Tesla Naik

Baca Juga: Tesla Resmi Rilis V3 Supercharging

Baca Juga: Lika-Liku Hidup Elon Musk, Pernah Jadi Tukang Kayu

Perusahaan yang berdiri sejak 2009 ini sempat memiliki cita-cita menciptakan mobil super irit. Namun, mereka malah pindah haluan dan memutuskan untuk menciptakan mobil listrik tanpa sopir di tahun 2011. Perusahaan yang dipimpin oleh R.J. Scaringe ini pun mendapat suntikan dana yang cukup besar di tahun 2015 dan lambat laun mereka berkembang.

Setelah memiliki dana, di tahun 2016, mereka memiliki niat membeli pabrik mobil yang dulunya milik Mitsubishi dan mereka pun berhasil mengakusisinya di tahun 2017.

Peristiwa akuisisi ini pun kerap disamakan dengan proses akuisisi pabrik otomotif NUMMI yang dilakukan Tesla. Alih-alih membangun pabrik baru, kedua produsen mobil listrik ini justru mengakuisisi pabrik perakitan mobil.

Rivian Automotive pertama kali membuat sebuah double cabin pickup lima penumpang dan SUV yang bertenaga listrik. Rencananya, 2020 mendatang produksi massalnya akan berjalan dan siap menguasai jalanan.

Perusahaan yang saat ini memiliki 750 karyawan itu mendapatkan suntikan dana dari Amazon sebesar Rp11 triliun. Saat ini mereka juga punya fasilitas perakitan mobil di Illinois, Michigan, California, dan Inggris.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: