Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lion Air Bidik Rp14 T dari IPO, Investor Harus Tahu Fakta Ini Supaya Tak Menyesal

Lion Air Bidik Rp14 T dari IPO, Investor Harus Tahu Fakta Ini Supaya Tak Menyesal Kredit Foto: Lion Air Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maskapai penerbangan berbiaya rendah (LCC), PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) berencana untuk mulai masuk ke pasar saham Indonesia melalui penawaran umum perdana (IPO) di tahun 2019 ini. Dalam IPO tersebut, Lion Air menargetkan akan menghimpun dana hingga mencapai Rp14 triliun.

Menurut sumber yang dilansir dari Bloomberg, Lion Air merencanakan IPO akan dilakukan setelah perhelatan pilpres 2019 April mendatang. Langkah persiapan mulai diajajaki Lion Air, salah satunya adalah dnegan mengadakan agenda pertemuan dengan calon investor di pekan ini. 

Baca Juga: Move on dari Tragedi Akhir Tahun 2018, Lion Air Akan IPO US$1 Miliar

Masih tersisa waktu sebelum keputusan Lion Air untuk IPO mencapai mufakat. Untuk itu, bagi Anda calon investor, aada baiknya mempertimbangkan hal-hal di bawah ini sebelum menjatuhkan hati pada saham Lion Air. 

1. Potensi Naik di Awal Listing Ada, Tapi Sahamnya Kurang Menarik

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, menilai bahwa rencana Lion Air untuk listing di pasar saham Indonesia tidak lebih menarik daripada maskapai penerbangan lain yang telah listing lebih dulu. Terlebih lagi, sentimen berupa pemberitaan buruk terkait dengan Lion menjadi salah satu alasan saham Lion Air akan sepi peminat.

"Saya khawatir kurang menarik. Apalagi baru habis ada beberapa berita buruk tentang Lion. Tapi, pasti tetap ada potensi untuk naik di awal listing," jelas William sebagaimana dikutip dari Kontan.

2. Sejarah Kelam Maskapai Penerbangan Lion Air

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Lion Air mempunyai cukup banyak sejarah kelam dalam perjalanan bisnis penerbangannya. Kecelakaan demi kecelakaan pernah dialami oleh maskapai penerbangan berlogo singa merah ini. Tragedi kecelakan mulai dari tergelincir dari landasan pacu hingga pesawat jatuh di laut pernah dialami Lion Air.

Tragedi kecelakan yang masih membekas hingga saat ini, yaitu jatuhnya Lion Air JT 610 di perairan Karawang Oktober 2018 lalU. Kecelakaan tersebut hingga kini masih dalam penyeledikan dan bahkan dikaitkan dengan jatuhnya Boeing 737 di Ethiopia.

Baca Juga: Donald Trump Perintahkan Boeing Max 8 dan Max 9 Dikandangkan

3. Boeing 737 Max 8 Dikandangkan

Menyusul dua kecelakaan Boeing 737 Max 8 di Ethiopia, pemerintah Indonesia memerintahkan kepada maskapai penerbangan untuk mengandangkan sementara waktu (temporary grounded) seluruh pesawat buatan Boeing sejak pertengahan Maret lalu. 

Asal tahu saja, mayoritas pesawat yang dioperasikan Lion Air adalah pesawat buatan Boeing dengan rincian, boeing 737-900ER sejumlah 70 unit, boeing 737-800NG sejumlah 38 unit, dan Airbus A330-300 sejumlah tiga unit.

Baca Juga: Penghentian Boeing 737 Max 8 Tak Ganggu Operasional, Ini Penjelasan Lion Air

4. Popularitas Harga Tiket Murah

Lion Air memang popular sebagai maskapai penerbangan yang murah meriah. Oleh karena itu, meskipun mempunyai riwayat kelam yang cukup banyak, Lion Air tak pernah ditinggalkan konsumen setianya. 

Dengan memasang tarif low cost dan jika ditambah dengan aturan penurunan harga tiket pesawat, tentu Lion Air akan semakin menarik konsumennya lebih banyak lagi. Bisa jadi, ini menjadi peluang Lion Air untuk tetap eksis dan mendapat keuntungan dari bisnis penerbangan yang dimilikinya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: