Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berdayakan Perempuan, Nasabah Fintech Amartha Capai 207 Ribu

Berdayakan Perempuan, Nasabah Fintech Amartha Capai 207 Ribu Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amartha, salah satu perusahaan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending semakin agresif menyasar pengusaha mikro perempuan. Hingga Maret 2019, jumlah pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan yang menjadi mitra Amartha sudah mencapai 207.000 orang, yang tersebar di 3.500 desa di Pulau Jawa, dengan dana yang disalurkan mencapai Rp900 miliar rupiah.

Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, jumlah tersebut tumbuh hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang baru mencapai 110.393 orang, tumbuh lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya peningkatan tersebut tak terlepas dari kepercayaan para pelaku usaha mikro kepada Amartha.

“Amartha sendiri telah memberikan edukasi keuangan serta mengupayakan sistem tanggung renteng yang telah berlangsung sejak 2010,” ujar Taufan di Jakarta, Jumat (22/3/2019). 

Baca Juga: Amartha Sabet Penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019

Taufan menjelaskan, tidak hanya menerima pendanaan, para pelaku usaha mikro perempuan itu juga juga mendapatkan pelatihan literasi keuangan. Selain itu juga ada pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi tentang lingkungan untuk memastikan mereka mampu mengelola keuangan dengan baik, usahanya terus berjalan dan tumbuh dan kualitas hidup mereka juga lebih baik.

Pesatnya pertumbuhan mitra Amartha, lanjut Taufam, karena teknologi machine learning yang digunakan Amartha untuk menghasilkan credit scoring bagi mitra yang unbankable atau tidak laik bank. Teknologi ini memungkinkan proses peminjaman bisa selesai dalam waktu kurang dari 30 menit. Amartha juga menyeleksi para mitra dengan bantuan teknologi, yang kemudian, diiringi dengan pendampingan mingguan, dan literasi keuangan.

Taufan menjelaskan Amartha mendidik mitra usaha Amartha agar disiplin, tangguh dan bekerja sama melalui tanggung renteng. Karakter ini merupakan jalan bagi mitra usaha Amartha untuk mencapai kesejahteraan lebih baik.

100 persen pengusaha mikro di Amartha adalah perempuan di pedesaan. Hal ini sesuai dengan sustainable development goals (SDGs) yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan.

Baca Juga: Percepat SDGs, Pemerintah Terus Perkuat ISPO

Tidak hanya itu, untuk mempromosikan para perempuan tangguh, sejak tahun lalu, Amartha memilih Perempuan Tangguh sebagai bentuk apresiasi bagi mitra terpercaya Amartha dan upaya untuk mempromosikan sikap teladan perempuan indonesia yang mampu berkontribusi aktif dalam perekonomian di desa.

Salah satu pemenang Perempuan Tangguh Amartha 2018, Ade Sholihah (42). Ade merupakan salah satu perempuan tangguh di Amartha yang terus berjuang untuk meningkatkan ekonomi keluarganya. Dengan berjualan bubur ayam, dia mampu menyekolahkan anaknya hingga mendapatkan gelar sarjana. Impian dan semangat inilah yang ingin ditularkan pada semua ibu-ibu Amartha di seluruh pulau Jawa dan mendorong Amartha untuk terus memajukan ekonomi di desa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: