Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kubu Prabowo Ancam Lapor Lembaga Survei, Konsep Indonesia: Ancaman Itu Menyedihkan

Kubu Prabowo Ancam Lapor Lembaga Survei, Konsep Indonesia: Ancaman Itu Menyedihkan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kubu Prabowo-Sandiaga mengancam bakal menuntut lembaga survei yang menyajikan hasil survei berbeda dengan hasil Pilpres 2019.

Manajer Riset Lembaga Survei Konsep Indonesia, Syafraji, menilai pernyataan kubu Prabowo tersebut mengancam bagi iklim demokrasi di Indonesia.

"Ancaman itu juga berbahaya karena akan membunuh iklim ilmiah dalam demokrasi. Ancaman itu menyedihkan dan saya kira perlu diklarifikasi apakah ini akan berdampak pada ancaman fisik terhadap para surveyor di lapangan nantinya," ujarnya di Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Baca Juga: Enam Honorer Dipecat Karena Berpose Dua Jari, Kubu Prabowo: Ini Tak Adil

Menurut Syafraji, lembaga survei yang perlu dihukum adalah mereka yang melanggar kode etik dan salah besar dalam quick count. Bahkan, capres-cawapres dan timnya layak dituntut jika memaksa lembaga survei untuk mengubah hasil hitung cepat agar bisa mengklaim menang.

"Quick count kok bisa salah, pasti ada yang gak bener itu. Bisa jadi lembaganya, bisa jadi yang memaksa mengubah hasilnya," katanya.

Sebelumnya, jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, mengatakan pihaknya akan mencatat lembaga-lembaga survei yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dengan selisih di atas 20 persen dalam hasil surveinya. BPN akan menuntut lembaga survei tersebut jika hasilnya tidak sama dalam Pilpres 2019 nanti.

Baca Juga: Pernyataan Wiranto Ngawur, Kata Kubu Prabowo

"Kita catat seluruh lembaga survei yang bilang Pak Jokowi menang di atas 20 persen. Kalau nanti nggak sama di atas 20 persen, kita tuntut mereka," jelasnya.

"Karena menurut prediksi kami, yang insyaallah Pak Prabowo menang, tapi siapa pun yang menang akan seperti 2014 lalu, sangat tipis dan sangat ketat. Itu yang terjadi. Wartawan juga sikapi kepada lembaga survei yang suka eror," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: