Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Bisnis E-Commerce Bakal Tembus Rp25.000 Triliun

Wow, Bisnis E-Commerce Bakal Tembus Rp25.000 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Geliat sektor bisnis e-commerce di masa mendatang diperkirakan bakal semakin mengkilap seiring dengan makin massifnya perkembangan teknologi dan digitalisasi ekonomi yang ada. Tak tanggung-tanggung, ekosistem bisnis e-commerce yang meluas lengkap dengan kemudahan transaksi yang ada, diyakini bakal mendorong perputaran uang di bisnis e-commerce hingga mencapai US$1,8 triliun pada tahun 2023 mendatang.

Jika dirupiahkan, dengan nilai tukar Rp14.000 per dollar AS saja, maka perputaran uang di bisnis e-commerce di seluruh dunia bakal mencapai lebih dari Rp25.000 triliun dalam empat tahun ke depan.

“Namun, dengan potensi pasar sebesar itu, sebagian besar pedagang e-commerce masih terlalu lambat dalam mengadopsi sistem perdagangan online. Sebagian besar penjualan mereka masih  melalui penjualan langsung atau distribusi pihak ketiga,” ujar Farzad Dibachi, CEO Inxeption, dalam keterangan resmi perusahaan yang dipublikasikan, Kamis (21/03/2019) lalu.

Baca Juga: Baca Juga: Panutan! 10 Srikandi Hebat di Balik Gemilangnya E-commerce Indonesia

Sebagai informasi, Inxeption adalah sebuah perusahaan teknologi e-commerce yang memiliki spesialisasi dalam hal real time analytics. Baru-baru ini, Inxeption telah menandatangani kerja sama dengan perusahaan pengiriman multinasional dan perusahaan manajemen rantai pasokan asal Amerika Serikat (AS), UPS.

Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka rangka membangun sebuah platform berbasis rantai blockchain untuk meningkatkan rantai pasokan pedagang dalam jaringan bisnis UPS. Platform yang juga telah diluncurkan itu diberi nama Inxeption Zippy.

“Kebiasaan penjualan langsung ini semua akan berubah. Perusahaan yang tidak beradaptasi akan tertinggal karena bisnis e-commerce dengan konsep baru business to business (B2B) menawarkan pedagang cara yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih mudah dikelola untuk memasarkan dan mendistribusikan produk,” tutur Dibachi.

Baca Juga: Berbasis Blockchain, Ini Lho Keunggulan Platform SCM UPS

Dengan menggunakan Inxeption Zippy sebagai studi kasusnya, DIbachi menjelaskan bahwa hanya dengan mengintegrasikan teknologi blockchain yang canggih dengan jaringan logistik global akan memberikan pedagang B2B solusi untuk mendorong penjualan online dan pendapatan ke ketinggian baru.

“Kami merevolusi e-commerce B2B dan menyatukan perusahaan dan pelanggan mereka secara online dengan cara yang terpercaya. Hubungan ini menciptakan solusi penetapan harga yang disederhanakan untuk pedagang B2B dengan pemasaran digital terbatas dan sumber daya TI untuk dengan mudah mengelola semua aspek penjualan dan pengiriman dari satu tempat yang aman,” tegas Dibachi.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: