Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Ustaz, Ma'ruf, Sampai Ketum Parpol, 'Pilpres Bukan Perang Badar'

Dari Ustaz, Ma'ruf, Sampai Ketum Parpol, 'Pilpres Bukan Perang Badar' Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Pandeglang -

"Jangan samakan pilpres dengan perang, apalagi Perang Badar. Bahaya kalau sampai persepsi seperti ini tertanam dalam pemahaman masyarakat," kata Ustaz Badruziaman, salah seorang tokoh agama di Kabupaten Pandeglang.

Saat ditemui, Minggu (24/03/2019), ia mengharapkan para elit agar menyampaikan pernyataan yang menyejukkan pada masyarakat terkait pilpres.

"Silakan mengajak masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon. Sampaikan saja siapa calon yang didukungnya itu, apa programnya. Masyarakat sudah pintar kok," katanya.

Ia mengharapkan, agar kata "perang" itu jangan digunakan karena khawatir ada kesalahan faham pada masyarakat yang mendengarnya.

Baca Juga: Semoga Doa Neno Tidak Mabrur

Ketum PAN, Zulkifli Hasan, sebelumnya juga menyatakan bahwa pilpres bukanlah Perang Badar, dan mengajak masyarakat untuk menghormati pilihan pada pilpres yang akan digelar 17 April 2019 itu.

"Pilpres bukan Perang Badar, tapi kegiatan lima tahunan untuk memilih pemimpin bangsa, dan ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan," kata Zulkifli yang juga Ketua MPR RI itu.

Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, menyatakan bahwa pemilihan presiden bukan sebuah perang, tapi ajang untuk mencari pemimpin terbaik bagi bangsa Indonesia.

"Pilpres itu bukan perang akan tetapi mencari pemimpin terbaik dari bangsa. Pemimpin itu harus menjaga agama dan membangun kemakmuran untuk rakyat seluruhnya," katanya dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Lahir Ke-96 Nahdlatul Ulama di Lapangan Lapas Anak Pria, Kota Tangerang, Sabtu (23/03/2019).

Baca Juga: Gus Mis: Puisi Neno Warisman Tunjukkan Nafsu Politik

Ia menjelaskan, ada yang menyatakan kalau pilpres yang akan digelar 17 April 2019 merupakan perang Badar (peperangan zaman Rasulullah Muhammad SAW) sehingga membaca doa perang Badar.

Ma'ruf meminta agar masyarakat tidak boleh terpengaruh dan terprovokasi, bahwa pilpres ini dijadikan perang. Dalam perbedaan tidak akan menjadi masalah, dalam hal beragama dapat berbeda.

"Kalau tidak mau pilih Pak Jokowi pilih aja saya, kalau gak mau pilih saya maka pilih saya Pak Jokowi. Beres kan itu," katanya.

Ketua PWNU Banten, KH Bunyamin, mengimbau agar warga NU di Banten tetap menjaga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa) untuk kedaulatan rakyat. Pentingnya dalam menjaga NKRI sehingga NU harus menjadi garda terdepan menjaga bangsa ini dari segala macam ancaman.

“Untuk itu mari kita sama-sama jaga kesatuan. Siap bersatu? Kalau siap ada satu pesan dari saya tanggal 17 April 2019 bagi kita warga Nahdliyin,” katanya.

Baca Juga: Doa Neno Puncak Kebohongan Kubu Prabowo

Ia menyatakan, NU hampir satu abad dengan berdiri tegap, sampai kapanpun tidak boleh berhenti berperan untuk mempertahankan NKRI. Pada saat ini sudah mulai berani kelompok kecil ingin menggantikan Pancasila menjadi khilafah, maka untuk itu NU harus siap ada garis terdepan untuk mempertahankan NKRI.

“Kita harus ingat calon wakil presiden kita adalah salah satu putra terbaik NU dan putra terbaik Banten. Kelewatan kalau orang Banten tidak memilih warga Banten,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: