Pasar Global Suram, IHSG Tumbang Signifikan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar keuangan global sedang masuk dalam fase yang suram. Bukan hanya karena perang dagang AS-China, bahkan polemik brexit dan ancaman resesi AS juga turut mewarnai pergerakan pasar global, terutama Asia. 

Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi korban dari tiga sentimen besar di pekan ini. Bagaimana tidak, investor memilih bermain aman dan meninggalkan aset-aset berisiko seperti rupiah dan IHSG. 

Baca Juga: IHSG Amblas 0,79% di Awal Sesi I

Dibuka dengan koreksi mendalam 0,79%, IHSG cenderung bergerak makin mencapai dasar zona merah. IHSG ditutup anjlok 1,58% ke level 6.422,19 di akhir perdagangan sesi I, Senin (25/03/2019). IHSG hanya mampu menembus level tertinggi di 6.474,65. 

Sejumlah 9,09 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 259.114 kali transaksi dan nilai transaksi mencapai Rp3,94 triliun. Adapun pergerakan saham yang terpantau meliputi 116 saham naik, 284 saham turun, dan 97 saham lainnya stagnan. 

Baca Juga: AS Terancam Resesi, Nasib Rupiah di Ujung Tanduk

Saham-saham dengan pelemahan terdalam di siang hari ini, yaitu SIMA (-14,88%), INDF (-7,43%), ICBP (-5,57%), TINS (-5,02%), INKP (-4,85%), GGRM (-3,96%), BMRI (-3,69%), dan ANTM (-3,65%). 

Bukan hanya IHSG yang terdampak oleh sentimen global. Pasalnya, seluruh indeks saham Asia juga mengalami koreksi yang dalam. Indeks Nikkei memimpin pelemahan sebesar 3,11%, lalu diikuti oleh Hang Seng sebesar 1,76%, Strait Times sebesar 1,23%, dan Shanghai sebesar 1,21%.