Uang Elektronik Berbasis Kartu Mulai Ditinggalkan

Pembayaran non cash menggunakan uang elektronik berbasis kartu akan hilang digantikan uang elektronik berbasis server atau aplikasi. Kapan itu terjadi? hanya tinggal menunggu waktu. Kalau di Indonesia sudah marak digunakan di berbagai merchant, di luar negeri sudah digunakan di jaringan transportasi.

Kamis pekan lalu (21/3/2019), Pemerintah Victoria, Australia telah mengumumkan pengguna smartphone berbasis Android dapat mengunakan gadget mereka untuk membayar perjalanan di jaringan transportasi umum negara tersebut. Pengguna smartphone cukup menginstal aplikasi Myki yang dapat digunakan pada gerbang dan pembaca Myki yang ada di stasiun kereta, halte bus dan trem Merbourne.

Sistem tersebut dikembangkan dalam kemitraan dengan penyedia tiket di Victoria NTT Data dan Google dengan menggunakan Google Pay. Penggunaan aplikasi tersebut terbukti mendisrupsi kebutuhan akan uang elektronik berbasis kartu.

Baca Juga: Inilah Tujuh Keuntungan Jadi Cashless Society

“Mobile Myki akan membuat isi dan sentuhan lebih cepat dan bepergian lebih mudah,” ungkap Menteri Transportasi Publik Melissa Horne, seperti dikutip dari zdnet.

Sebelumnya Myki telah beroperasi melalui kartu fisik yang digunakan di sekitar 700 juta transaksi setiap tahunnya. Belakangan Myki terus mengembangkan dan memaksimalkan Myki berbasis seluler sebagai metode tambahan untuk pembayaran.

Sementara pemerintah Melbourne tengah berupaya melakukan penggantian kartu fisik dengan penggunaan smartphone berbasis aplikasi. Selain Myki, ada Sydneysiders yang dapat mengganti kartu fisik untuk pembayaran melalui kartu debit dan kredit yang terhubung dengan dompet digital.