Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi, Kunci Utama Genjot Kinerja Ekonomi 2019

Sinergi, Kunci Utama Genjot Kinerja Ekonomi 2019 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sinergi merupakan kunci utama menghadapi berbagai tantangan guna meningkatkan kinerja perekonomian nasional di tahun 2019. Prospek ekonomi Indonesia tahun 2019 diprakirakan tetap baik, di tengah perekonomian global yang belum kondusif.

"Hal tersebut ditopang semakin solidnya sinergi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia, Pemerintah, OJK, dan otoritas terkait dalam satu bauran kebijakan ekonomi yang saling memperkuat termasuk sinergi kebijakan reformasi struktural," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) tahun 2018, di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: RIM Direlaksasi, BI Yakin Kredit Bank Masih Bisa Dioptimalkan

Namun, dia mengakui, perekonomian masih menghadapi tantangan struktural baik dari sisi global maupun domestik yang tetap harus diwaspadai.

Pada 2019, BI terus menempuh bauran kebijakan guna memperkuat stabilitas eksternal dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, yaitu tetap menempuh kebijakan moneter yang preemptive dan ahead of the curve, dan melanjutkan arah kebijakan makroprudensial yang akomodatif.

Kemudian mengakselerasi pendalaman pasar keuangan guna menjaga stabilitas di pasar uang dan mendukung pembiayaan ekonomi secara lebih luas.

"Melanjutkan peran kebijakan sistem pembayaran dalam mendukung kegiatan ekonomi, dan mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah hingga di tingkat daerah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," terang Perry.

Baca Juga: Ada Pemilu, Ekonomi Indonesia Malah Melambat, Kok Bisa?

Lebih lanjut, perekonomian domestik dalam jangka menengah diprakirakan berada dalam lintasan yang meningkat. BI juga akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya untuk mempercepat reformasi struktural guna memastikan kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Sinergi kebijakan ditempuh untuk konsisten melanjutkan reformasi struktural melalui empat strategi utama.

"Pertama, strategi meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Upaya ini dilakukan melalui penguatan empat elemen dasar yakni ketersediaan infrastruktur, kualitas modal manusia (human capital), adopsi teknologi, dan dukungan kelembagaan," ucapnya.

Lalu kedua, strategi untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas sektor industri. Ketiga, strategi mengoptimalkan pemanfaatan ekonomi digital. Keempat, strategi untuk memperluas sumber pembiayaan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: